Friday, May 21, 2010

Mandiri ada Konsekwensinya

Yang penting kita menulis saja deh. Hampir 12 Tahun semenjak Juni 1998 aku merdeka mandiri dengan tidak mempunyai atasan karena aku buka kantor sendiri atau self employed. Memang nikmat merdeka itu. Saya  sewaktu permulaan  merdeka umurku sudah 47 tahun jadi relatif masih kuat secara phisik namun juga sudah mendekati umur 50 tahun. Kini setelah 12 tahun merdeka dan mandiri aku hampir mencapai 59 tahun. Waduh sudah berumur ya. Nah karena kini sudah mendekati umur 60 an tentunya badan kita harus benar kita jaga untuk dapat tetap sehat mengingat urat-uratnya sudah mulai kaku jika kita tidak pandai2 menjaga tubuh phisik kita.

Merdeka dan mandiri sih memang enak bayangin selama 12 tahun aku tidak ada yang memerintah secara boss, namun lebih kearah hubungan antara Lawyer dengan Klien. Hal ini adalah karena aku bergerak dalam pemberian Jasa Hukum terkait dengan aspek bisnis di Indonesia. Karena konsekwensinya tidak ada boss, maka tentunya aturan mainnya adalah sepenuhnya tergantung dari kita, dimana kita bebas dan tidak terikat oleh ketatnya jam kantor.

Namun dengan kini telah berumur hampir 59 tahun, aku mulai harus pandai mengelola kehidupan menjelang  aku memasuki umur tua. Hal ini tidak bisa kita cegah melainkan harus kita hadapi. Pengalaman kerja baik secara profesi Hukum Bisnis maupun secara mandiri sudah aku alami dan menjalankan secara nyata selama hampir 12 Tahun semenjak Juni 1998.  Memang kadangkala aku aku pikir nekad juga ya, karena bulan Juni 1998  adalah mulainya Indonesia terkena badai krisis ekonomi. Namun karena waktu tersebut sudah diputuskan untuk merdeka dan mandiri aku jalankanlah terjun dalam dunia baru penuh dengan eksperimen dan terjun bebas tanpa adanya kepastian income yang tetap.

Memang hidup ini harus kita jalani saja mengikuti alur perjalanan hidup kita, dimana masing-masing individual adalah bebas untuk memilih gaya hidup yang diingini dalam mencari nafkah kehidupan ini. Begitulah kehidupan mandiri aku jalankan selama 12 tahun ini, dimana kini aku sudah hampir memasuki akhir dari Umur Level 50-an memasuki Umur 60-an.

2 minggu terakhir ini aku merasakan sakit pinggang dibawah pinggang belakang kanan  yang aku rasakan nyeri baik di kaki kanan betis maupun bawah pingga kana belakang. Hal ini dimulai dari salah gerak menunduk sehingga terasa seperti kecetit urat pinggang belakang bawah tersebut. Aku sih sudah pijat 3 kali dan melatih gerakan kaki sambil tiduran supaya lemas otot uratnya. Karena aku mandiri tentunya tidak ada fasilitas pengobatan dari perusahaan sehingga aku harus benar berjuang untuk tidak sakit, sehingga aku berusaha keras melakukan latihan terapi gerakan kaki sambil tiduran menghadap atas supaya aku bisa menggerakan kaki seolah lari namun dengan posisi tiduran menghadap keatas diatas tikar yang keras.

Memang segala sesuatu ada plus dan minusnya. Sewaktu aku kerja sebagai pegawai Legal Counsel di Perusahaah besar seperti PT Freeport Company selama 5 tahun 1993 sampai 1998,  maupun Vico Indonesia ( Huffco Indonesia) selama 5 tahun 1985 hingga 1990, segala fasilitas dokter dan rumah sakit ditanggung oleh kantor  atau perusahaan dimana aku bekerja.

Namun semenjak bulan Juni 1998 hingga sekarang aku harus menanggungnya sendiri sehingga aku dipacu untuk berjuang supaya hidup pola sehat dengan berusaha untuk  rajin jalan kaki secara teratur untuk menjaga kondisi badan kita. Dengan demikian konskewensi dari kita bebas merdeka dan mandiri dalam mencari nafkah, adalah harus dipacu untuk menjaga kesehatan secara teratur agar tidak sakit.     

Memang hidup itu adalah pilihan dimana kita harus menannggung segala konsekwensi dari pilihan hidup kita itu. Memang merdeka dan mandiri enak, namun disisi lain kita juga harus lebih berusaha keras untuk menjaga kesehatan badan kita. Beginilah sekilas cerita singkat pengalamanku menjalankan hidup merdeka dan mandiri hampir 12 tahun semenjak Juni 1998.     

No comments:

Post a Comment

NIKMATNYA IMAN Headline Animator