Showing posts with label Tobat. Show all posts
Showing posts with label Tobat. Show all posts

Saturday, March 12, 2016

Membaca Kitab Suci AL QURAN Untuk Mendapatkan ILMU DARI ALLAH

Jika kita membaca dan mendengarkan Ceramah maupun Tausyiah melalui You Tube di Era Komunikasi Global ini, maka terekam adanya beberapa cara dan persyaratan untuk dapat menunaikan dan mempertahankan  kwalitas keimanan kita yang memang berpotensi untuk naik dan turun. 
  • Yang ditekankan oleh para ahli pemberi Tausyiah adalah kita harus berpatokan kepada Kitab Suci Al Quran,  yang membenarkan Kitab2 Suci terdahulu yang diturunkan kepada para Rasul dan Nabi terdahulu, dimana kita harus mempunyai Ilmu yang datangnya dari ALLAH untuk dapat melaksanakan pemahaman kita tentang ketaqwaan, ketauhidan terhadap ALLAH Yang Maha Tunggal. 
Permulaan untuk mendapatkan Ilmu dari ALLAH ini  haruslah berpatokan kepada Firman ALLAH didalam Kitab Suci Al Quran yaitu dengan mau "MEMBACA"  Petunjuk dari ALLAH yang telah diturunkan oleh ALLAH melalui Wahyu yang disampaikan oleh ALLAH kepada Nabi Muhammad S.A.W. melalui Malaikat Jibril sebagaimana kita baca dalam Surat  Al Alaq ayat 1 hingga 5.

https://rumaysho.com/3505-tafsir-surat-iqro-1-bacalah-dan-bacalah.html
Surat Al Alaq ayat 1 hingga ayat 5

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

 Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5  

  • Surat Al Alaq ini diturunkan di Gua Hira dan merupakan surat yang pertama kali diturunkan oleh ALLAH melalui Malaikat Jibril kepada Muhammad dimana diperintahkan kepada Beliau  untuk membaca : Bacalah !  dengan (menyebut) Nama Rabbmu Yang Menciptakan, DIA telah menciptakan manusia dari segumpal darah . Bacalah ! dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah; Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam ( Pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 
 Jadi pada pokoknya Muhammad ( guna disampaikan kepada Manusia)  diperintahkan oleh ALLAH untuk :
  1. membaca dengan menyebut Nama Rabbmu Yang Menciptakan, dimana dengan membaca dengan ( menyebut ) ALLAH Yang Menciptakan, selanjutnya 
  2. ALLAH memberitahukan bahwa ALLAH menciptakan manusia dari Segumpal Darah
  3. Selanjutnya kita diminta sekali lagi untuk membaca Bacalah !  dengan nama Rabbmu  Yang Maha Pemurah, dan
  4. diberitahu kita oleh ALLAH dalam Surat Al Alaq ini bahwa ALLAH yang mengajarkan kita manusia dengan perantaraan (Pena), dan 
  5. kemudian dengan membaca Surat Al Alaq ini kita diberitahukan bahwa ALLAH yang mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya
Dengan diturunkan Surat AL Alaq ayat 1 - 5 kepada Muhammad yang memang sedang dalam proses mencari kebenaran,  dimana Beliau pergi ke Gua Hira untuk merenung dan memisahkan diri dari keramaian yang diketahui oleh isteri Beliau yaitu Khadijah, maka dengan diturunkan Surat Al Alaq kepada Muhammad,  dimulailah "Zaman Pencerahan"  kepada penduduk Bangsa Arab - Umat manusia -  untuk meluruskan kembali "Mindset" dari manusia atas masalah  Siapa Yang Menciptakan manusia,  dengan membaca Surat Al Alaq ini;   
Muhammad diminta untuk "MEMBACA" dimana bahasa Arab sebagai Bahasa Nabi Muhammad S.A.W. berada di daerah Mekkah adalah "IQRA" dengan Menyebut ALLAH - Rabbmu  Yang Maha Pemurah.  Ke- Maha Pemurahan ALLAH adalah dengan mengajarkan manusia melalui Qolam (Pena) untuk mengajarkan Manusia apa yang tidak diketahuinya....
Dengan membaca ini kita bisa memperoleh Ilmu...dari ALLAH yang semula manusia tidak mengetahui ...apa yang akan diajarkan ALLAH melalui Qalam (Pena) ini.
Pada kenyataan fakta yang kita alami, jika kita terapkan pada masa kekinian dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk untuk diri kita sendiri, dan lingkungan kita berada, ternyata untuk mau memulai Membaca Kitab Suci yang bernama Al Quran yang telah membenarkan Kitab Suci sebelumnya, adalah "seringkali sulit" untuk memulainya dan harus "kita paksakan pada diri kita" masing-masing, untuk mau mulai membacanya.
  • Hal ini mungkin karena menyangkut faktor Keimanan, khususnya Keimanan kepada ALLAH Yang Maha Tunggal -  dimana nampaknya dibutuhkan adanya kehadiran dan keterbukaan "Qolbu" kita untuk mau "Membaca" - IQRA -  Firman - Kalimat atau KalumuLLAH, yang diturunkan kurang lebih 1500 tahun yang lalu melalui Wahyu kepada  Muhammad melalui Malaikat Djibril, yang pada saat itu Muhammad belum diutus sebagai Rasul atau Nabi, namun Muhammad barulah seorang  manusia yang berusaha untuk mencari lebih dalam pengertian akan hakekat kebenaran yang hakiki dalam kehidupan didunia ini, dengan mengasingkan diri dari keramaian pergi ke GUA HIRA, dan pada akhirnya mendapatkan wahyu pertama kali dari ALLAH melalui Malaikat Djibril yang memerintahkan Muhammad untuk Membaca Surat Al Al Alaq ini. 
Bagi kita dalam masa kekinian,  kita tidak perlu lagi mengasingkan diri ke Gua karena, Petunjuk ALLAH sudah ada di Kitab Suci AL Quran, yang telah diturunkan oleh ALLAH kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Djibril, untuk kita baca. Nah, dalam proses kita untuk mencari tahu Siapa Pencipta kita sebagai manusia, keinginan tahuan ini  adalah masuk  dalam kategori  "Keimanan", sehingga  merupakan masalah "Hidayah" dari ALLAH,  yang diberikan kepada manusia, sesuai kehendaki ALLAH, untuk mau tergerak membaca Kitab Suci Al Quran, yang pada asal muasalnya, kita sebagai manusia memang berniat dan berkeinginan untuk benar-benar mencari "Kebenaran Hakiki"  mengenai Hakekat Kehidupan yang Mendasar  antara lain :
    http://nikmatnyaiman.blogspot.co.id/
  • Mengapa kita sebagai manusia berada dan hidup di Dunia ini ?  
  • Siapa yang Menciptakan kita sebagai manusia ini  ?
  • Siapa yang menciptakan dan Mengatur semua Kehidupan di Alam Semesta ini ?  
  • Kenapa setelah kita terlahir kedunia kita banyak mengalami Cobaan dan Tantangan serta Kegagalan dan Kekecewaan dalam Hidup ini ? 
  • Kenapa ada manusia yang miskin dan ada manusia yang berkelimpahan harta ?
  • kenapa kita sebagai manusia  harus mengalami masa Penuaan setelah dengan susah payah kita bekerja keras didalam profesi, kerjaan dan usaha kita masing-masing, yang dimulai dari perjalanan hidup kita lahir, aqil balik,  tumbuh menjadi dewasa, sekolah, kuliah, bekerja, pensiun, menua dan  pada akhirnya mengalami kematian yang dimulai dengan melemahnya setiap bagian dari anggota tubuh kita ini ?
  • dari mana asal kita dan kemana pula jika kita sudah meninggalkan  dunia ini  ?
Jawaban atas berbagai pertanyaan mendasar diatas, nampaknya tidak dapat  kita "karang-karang" dan duga-duga sendiri, melainkan harus mendapatkan Informasi dari "Yang Menciptakan Kehidupan dan Kematian ini".
  • Guna bisa mendapatkan jawaban diatas, mulai berproseslah kita untuk mencari Jawabannya, baik dengan merenungi fenonema alam, tumbuhan, batu-batuan, binatang, pergantian malam dan siang, adanya matahari, bumi dan bulan serta bintang, yang pada akhirnya kita membutuhkan data yang bisa kita baca, pelajari, hayati dan renungkan; 
Dalam fakta cerita manusia banyak sekali pencarian akan hakekat kebenaran dan misteri kehidupan ini yang dipelajari oleh manusia, yang pada ujungnya jika menyangkut Penciptaan dari Alam Semesta ini manusia akan  mencari data bacaan, dimana banyak manusia yang telah berganti-ganti  buku bacaan untuk mencari jawaban yang dapat memuaskan bathin, hati nurani serta akal pikirannya.
  • Kalau bagi Penulis sendiri karena Orang Tua Penulis adalah Muslim maka Penulis berusaha  membaca dari Kitab Suci AL Quran maupun Hadist serta buku bacaan karangan yang ahli  terkait hal kepercayaan dan keimanan ini.  Namun ada kalanya Penulis sibuk dengan hal yang lain sehingga kadangkala lupa untuk membaca Kitab Suci tersebut,  karena Iman bisa naik dan turun menurut keterangan Para Ahli Tausyiah dan ahli agama. 
Pada kenyataannya bagi manusia  umumnya,  semua  tergantung kepada banyak faktor yang mengelilinginya dan membentuk cara dia berpikir dan berkepercayaan, yaitu antara lain  dimana manusia tersebut  dilahirkan, siapa orang tua manusia  tersebut,  kepercayaan apa yang dipegang oleh Orang Tua yang melahirkan dan membesarkan diri serta mendidik kita,  termasuk siapa yang menanamkan rasa kepercayaan dan keyakinan untuk dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan diatas tersebut;
  • Berdasarkan uraian diatas maka,  guna memperoleh  jawaban atas pertanyaan tersebut, kita harus mencari dengan "Ilmu keyakinan"  yang membicarakan Kebenaran Siapa Pencipta dari Alam Semesta ini ? Hal mana sepenuhnya tergantung pada situasi dikalangan mana kita dibesarkan serta lingkungan apa yang mengitari perjalanan kehidupan kita ini dari kecil, akil  baliq, remaja, dewasa, hingga kita menjadi tua. Memang setiap manusia mempunyai pandangan berbeda-beda tergantung dari lingkungan adat, sosial, taraf pendidikan, budaya, adat, lingkungan sosial disekeliling kita. 
Yang seringkali muncul kepermukaan adalah Apakah semua Agama dan Kepercayaan sama ? Dari manakah sumber cikal bakal dari Agama maupun kepercayaan yang dianut oleh manusia tersebut ? Apakah penting dan perlu untuk mengetahui kemana setelah kita meninggalkan Dunia ini ? Kemanakah Orang Tua kita yang telah meninggal Dunia ? Kemana Kakek- dan Nenek kita terdahulu ? Apakah ada Kehidupan lain setelah Kehidupan yang kita alami didunia ini ? Kenapa harus ada proses kematian ? Makin banyak pertanyaan yang bersifat diluar jangkauan kita ini untuk dapat menjawabnya, maka  pada ujungnya kita berkesimpulan bahwa Jawaban atas Pertanyaan Kemanakah setelah kita mati atau Orang Tua serta Kakek Nenek kita meninggal,  perlulah kita mendapatkan jawaban yang tepat dan benar serta tidak membingungkan bahkan menyesatkan. 
  • Untuk hal inilah diperlukan adanya Informasi yang datangnya dari Pencipta dari Kehidupan dan kematian ini. Maka diperlukan adanya "Keimanan" dan "Keyakinan" yang bisa kita pegang agar hidup kita bisa terarah dan tidak terombang-ambing tidak menentu. Disinilah perlunya "Bantuan dari ALLAH" untuk dapat menuntun kita untuk mau mendapatkan jawaban yang tepat dan benar, dimana jika kita mau membaca Kitab Suci yang ada tentunya kita dapat memperoleh jawabannya.  
Mengingat Penulis dilahirkan dari Orang Tua yang menganut Agama Islam, maka Penulis dari semenjak kecil memang sering membaca Kitab Suci  Al Quran, Hadist maupun bacaan Buku yang menceritakan  mengenai masalah Keimanan Islam ini, Dalam perjalanan menjelang Senja ini, Penulis berkeinginan untuk benar-benar secara sungguh-sunggh membaca berulang-ulang Isi Kandungan Kitab Suci Al Quran guna dapat memperoleh  Jawaban atas pertanyaan yang terurai  diatas, untuk hal mana memang ajaib sekali yang dapat dirasakan oleh Qalbu kita yang membaca Kandungan dari Al Quran, dimana kita bisa mendapatkan informasi bahwa ada hati yang tertutup dan ditutup oleh ALLAH karena mengingkari ALLAH serta ayat-ayat ALLAH, meskipun diberi peringatan atau tidak sama saja,   ada Hati (Qolbu)  yang berpenyakit (Fi Qulubihi Maradun) terus ditambah penyakitnya oleh ALLAH, karena memang manusia tersebut berdusta terus menerus;
  • Kita juga memperoleh informasi bahwa dalam memulai membaca Kitab Suci Al Quran kita diminta untuk mohon Perlindungan kepada ALLAH dari Godaan Syaitan agar pemahaman kita tidak dibelokin oleh pemikiran dan pemahaman  yang salah dari Syaitan ini. 
Dalam Kitab Suci Al Quran kita juga temukan bahwa kita haruslah banyak Bertobat atas kesalahan yang telah kita perbuat, karena ALLAH adalah Maha Pengampun, untuk hal mana kita haruslah mengakui kesalahan kita dan Mohon Taubat kepada ALLAH, dan mohon kepada ALLAH agar kita senantiasa mau membaca Kitab Suci Al Quran untuk Insya ALLAH,  mendapatkan Hikmah dan Pemahaman atas pesan ALLAH yang hendak disampaikan kepada kita manusia yang bersifat banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan ini, melalui AL Quran ini. 
  • Jangan sampai kita menyesal di Hari Kiamat, jika kesempatan untuk berobat telah diberikan ALLAH didunia ini, namun kita menyia-nyiakan waktu yang masih diberikan kepada kita, sebelum nyawa berada di Kerongkongan karena hendak dicabut oleh Malaikat Maut sebagai utusan dan petugas dari ALLAH untuk mencabut  Nyawa kita dari Tubuh kita. 
Pengalaman Penulis untuk mendapatkan Pemahaman, atas Kitab Suci Al Quran,  kita haruslah bertaqwa dengan pengertian kita menjauhkan larangan ALLAH dan kita menjalankan perintah ALLAH. Dengan kita berusaha untuk menjauhi larangan ALLAH dengan terlebih dahulu memohon Taubat kepada ALLAH atas dosa-dosa yang kita lakukan, dan mengadakan perbaikan untuk tidak mengulangi tindakan dosa-dosa tersebut; 
  • Selanjutnya kita juga harus sholat Tobat dan Sholat Malam dengan sungguh - sungguh mau mengerjakan Sholat malam dan mohon untuk senantiasa di jaga ALLAH untuk mau mentaati ALLAH dan kita harus paksakan diri kita untuk membaca dan mendengarkan ayat Suci ALLAH dari Kitab Suci Al Quran atau dari Gigital Al Quran,  serta mendengarkan Tausyiah baik di Mesjid dekat rumah kita maupun melalui You Tube yang sekarang banyak sekali Tausyiah di You Tube untuk bisa mendapatkan pencerahan dari Para Ahli Agama   dengan berbagai Tema.   
  • Nanti tidak terasa kita akan merasakan perbedaan dalam perasaan termasuk Qolbu kita akan adanya ketenangan, kenikmatan serta pemahaman dan keinginan lebih jauh untuk memperdalam pembacaan Kitab Suci - Al Quran dengan pemahaman dan penghayatan Insya ALLAH diberkahi ALLAH.    
Mungkin sekian dahulu tulisan Penulis malam Sabtu ini, tanggal  12 Maret 2016 direvisi 13 Maret 2015 Minggu jelang siang hari.
Jakarta, 12 Maret 2016
Agung Supomo Suleiman                                    &

Wednesday, September 2, 2015

JANGAN LUPA BERDOA minta Perlindungan kepada ALLAH dari Syaitan

Ternyata kita harus senantiasa mendengarkan atau membaca Kitab Suci Al Quran, dimana banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil didalamnya termasuk untuk senantiasa minta perlindungan ALLAH dari godaan, gangguan dan bisikan syaitan yang merupakan musuh nyata kita, yang harus kita lawan dan cegah dengan senantiasa minta perlindungan kepada ALLAH Yang Maha Kuasa.
  • Tingkatan Isterinya Imran yang telah melahirkan Mariam memberikan contoh doa minta perlindungan kepada ALLAH dari Syaitan yang terkutuk; Doa ini  bisa kita baca dan temukan  didalam Surat AL Imran (Surat 3 dari Al Quran : ayat 36) yang terjemahan bahasa Indonesianya di Digital AL Quran berbunyi : 
  • Maka takala isterinya Imran melahirkan anaknya diapun berkata : Ya TUHAN - ku  sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan dan ALLAH lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu,
    dan anak laki2 tidak seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamainya Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak2 keturunanya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan terkutuk.
    Jelas disini kita bisa mengambil contoh yang bisa ikuti terkait dengan godaan serta bisikan syaitan ini yaitu dengan berdoa kepada ALLAH dan minta perlindungan  untuk diri kita isteri kita serta anak dan turunan kita kepada (pemeliharaan) ALLAH daripada syaitan terkutuk.

    Hal ini penting karena jika lupa untuk berdoa kepada ALLAH untuk meminta perlindungan kepada ALLAH, kita seringkali lupa mengingat ALLAH dalam kehidupan kita sehari2 khususnya jika kita sedang sibuk dengan urusan dunia. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKM41ZLcsDSb9JNeBJ9l4erNCDJnBbNajwsI3Un82dqvaBrih8EGYiNu7hu15gIjNhVd5TfcdGPtjoVnYWy7IopskYAhElNk3JCNGSwnSjOFO0PG5YknuSGxfoifH-MvzCQgqMc_i2Dag/s1600/iblis.jpgSehingga tidak sadar elemen hawa nafsu dunia kita ini bisa terbelokan secara tidak sadar karena memang Syaitan, menurut ALLAH didalam Kitab Suci ALLAH  yaitu AL Quran,   akan senantiasa menggoda dari depan, belakang, kanan kiri kita, dimana misi atau obsesi  syaitan adalah membuktikan bahwa level tingkatan Syaitan  lebih senior dan  materinya terbuat dari Api, sedangkan  manusia  terbuat dari elemen materi Tanah, sehingga  oleh Syaitan,  manusia dianggap lebih rendah dari syaitan, sehingga syaitan menolak perintah ALLAH untuk tunduk kepada Manusia yang akan dijadikan Khalifah di dunia ini oleh ALLAH.   

Terkait dengan hal ini ada baiknya kita perhatikan, amati, dan mengingat secara cermat atas  Dialog yang terjadi antara ALLAH dengan Iblis terkait dengan Obsesi Iblis ini didalam dalam Surat AL Araaf  Surat 7 dari Al Quran) yang dimulai dengan ayat 11 dimana disebutkan : terjemahannya :
"Dan sungguh telah KAMI ciptakan kamu ( Adam) kemudian Kami bentuk tubuhmu,  Kemudian (saat itu) Kami berfirman kepada para malaikat "Bersudjudlah kamu kepada  kepada Adam. Maka mereka bersujud kecuali iblis. Dia tidaklah termasuk mereka yang sujud.
Ayat 12  dari Surat 7 Al Araaf ini  ALLAH berfirman: Apakah yang menghalangi kamu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu AKU menyuruhmu.  Menjawab Iblis : "Saya lebih baik daripadanya.Engkau ciptakan saya dari api. Sedangkan dia ENGKAU ciptakan dari tanah.  
Allah berfirman dalam Ayat 13 : turunlah kamu dari Surga karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri didalamnya, maka keluarlah sesungguhnya kamu termasuk mereka yang hina.
  • Ayat 14: Iblis menjawab : Beri tangguhlah saya sampai  waktu mereka dibangkitkan. 
ayat 15 ALLAH berfirman : Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh. 
  • ayat 16: Iblis menjawab : Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan(menghalan-halangi) mereka dari jalan ENGKAU lurus.
ayat 17 :  Kemudian saya akan menghalangi mereka dari muka dan belakang mereka dari kanan dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapat "kebanyakan" mereka bersyukur (ta'at)
  • ayat 18 : ALLAH berfirman: 
Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa diantara mereka mengikuti kamu benar-benar AKU akan mengisi Neraka Jahanam dengan kamu semuanya.   
Mengingat Penulis berprofesi sebagai Konsultan Hukum / Independent Business Lawyer,  maka Penulis  akan mencoba mengamati  Dialog antara ALLAH dengan Iblis terkait dengan kesombongan Iblis yang tidak mau tunduk kepada manusia yang bernama Adam, karena Iblis  merasa dirinya lebih Senior dan terbuat dari Materi Api,  dari aspek Perjanjian antara Iblis dan ALLAH;
Dalam Dialog yang tersirat adanya sifat perjanjian, Iblis minta ditangguhkan sampai manusia (Adam ) dibangkitkan hari Kebangkitan, dan  karena Iblis sudah dihukum tersesat, terhina dan terusir dari Surga untuk dimasukan kedalam Neraka Jahanam,  maka  Iblis menyatakan kepada ALLAH bahwa Iblis akan menghalangi manusia dari Jalan ALLAH yang lurus baik dari muka dan belakang dari kanan dan kiri manusia sebagaimana terurai diatas. 

  • Dari dialog tersebut diatas, terlihat bahwa  ALLAH mengabulkan permintaan Iblis untuk ditangguhkan, dimana ALLAH juga menyatakan :  Sesungguhnya siapa diantara manusia yang mengikuti Iblis benar-benar ALLAH akan mengisi Neraka Jahanam dengan semua yang mengikuti Iblis.

Berdasarkan hal diatas, maka kita sebagai manusia jangan pernah lengah bahkan mengira bahwa dengan selesai  misalnya melakukan Ibadah Puasa selama 1 Bulan, dibulan Ramadhan, kita secara otomatis kuat untuk bertaqwa, padahal ketakwaan itu, dalam praktek pengalaman kita,   bukanlah bentuk "Barang Jadi",  melainkan suatu proses keimanan, dimana  bisa naik dan turun, dan pada setiap saat Iblis akan senantiasa mencari celah baik dari muka, belakang, kanan dan kiri kita sampai hari Kebangkitan untuk menghalangi kita manusia dari Jalan Lurus yang ditentukan ALLAH didalam Kitab Suci ALLAH.
  •  Setiap manusia mempunyai kelemahan dan kekurangan maupun seringkali tergoda dengan hawa nafsu baik terkait harta bisa berupa kuda (kini kendaraan), tahta, pangkat, kedudukan, kekuasaan, uang, perhiasan, wanita, dan keinginan serta kesenangan dunia lainnya, dimana jika manusia mengikuti hawa nafsu serta terjebak kedalam keserakahan maka tentunya hal ini merupakan entry point bagi syaitan untuk menggoda dengan berbagai cara, yang kita tidak sadari karena manusia memang diilhamkan oleh ALLAH dengan sifat kecenderungan fujuroha atau negatif  maupun kebaikan. ..".wa alhama fujuroha wa taqwaha .....".
 Maka untuk  kita bisa menahan diri serta mengendalikan diri kita yang secara kita tidak sadar seringkali  bisa terjebak kedalam perbuatan dan langkah yang tidak disukai oleh ALLAH, hal mana bisa dimulai dengan   terjadinya  perang bathin antara  mengikuti hawa nafsu serta berusaha untuk mengendalikan diri kita. Disinilah jika kita tidak mengingat ALLAH maka Syaitan akan masuk dengan terindikasi hawa nafsu kita tidak bisa kita kendalikan.           
  •  Oleh karenanya, kita tidak boleh sombong sudah merasa kuat dalam ke taqwaan kita, karena melalui pintu sombong tadi celah syaitan bisa masuk; 
Kejenuhan juga kadangkala menjadi entry point untuk  berkhayal dan berfikir yang tidak2, sehingga, cara yang bagus adalah kita  mencari kesibukan yang tidak rutin, namun bermanfaat, jika kita merasa sumpek dan jenuh, seperti, misalnya  membersihkan halaman dengan sapu lidi, menyiram tanaman, sehingga bisa terisi kehidupan kita dengan hal yang bermanfaat bagi kesehatan pikiran maupun kesehatan phisik kita.
  • Hal yang penting kita tidak boleh lupa membaca serta mendengarkan Kitab Suci Al Quran meskipun hanya satu ayat 1 hari, dan untuk Pria paksaan diri kita untuk sholat berjamah di Mesdjid, Insya ALLAH membawa berkah serta bisa meluruskan niat kita didalam berkarya atau beramal saleh karena mencari Ridho ALLAH.
Kita harus  bergantung  hanya kepada ALLAH dan setelah kita berusaha  tekun untuk menjaga keimanan kita, serta amal saleh kita untuk bisa mencari karunia ALLAH, maka Insya ALLAH, kita  diberikan jalan keluar atas masalah yang kita hadapi oleh ALLAH dari jalan yang kita tidak duga2 sebelumnya. Jangan Lupa bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh ALLAH dan berusahalah untuk menghindarkan  dan menjauhkan diri dari Kufur Nikmat....
  • Namanya manusia tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa, sehingga jika kita terjatuh dalam gelimang dosa, segera mohon ampun kepada ALLAH dan mohon kepada ALLAH perlindungan dari godaan syaitan. Karena pada diri kita ada rasa penyesalan, dimana terdapat Firman ALLAH terkait penyesalan ini :( Penulis Cut Paste dari http://jummyacmmi.blogspot.co.id/2010/08/menghadapi-godaan-syetan-hawa-nafsu-dan.html
  • (Mulai Salinan Cut Pastenya:

    Nafsul Lawwamah Allah SWT berfirman, "Aku bersumpah demi hari kiamat, Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri),"(Al-Qiyamah: 1-2).
     Mujahid menafsirkan ayat di atas, "Ia adalah jiwa yang menyesali dirinya sendiri atas kejahatan, mengapa ia lakukan dan menyesali kebaikan, mengapa ia tidak banyak mengerjakannya. Dan ia senantiasa menyesali meski telah bersungguh-sungguh dalam melakukan keta'atan."

    Al-Farra' berkata, "Tiada jiwa yang baik ataupun yang fajir itu melainkan ia menyesali dirinya, jika ia mengerjakan kebaikan, ia mengatakan, 'Mengapa engkau tidak menambahnya lebih banyak?' Dan jika ia melakukan perbuatan buruk, ia mengatakan, 'Duhai kiranya aku tidak mengerjakannya!' Jadi bisa dikata bahwa ia merupakan sanjungan bagi jiwa." ( Selesai Cut Paste nya)

  • Kita sebagai  manusia seringkali  mengulang lagi kesalahan didalam melakukan perbuatan dosa yang sama lagi. Untuk hal mana kita harus senantisa berusaha memaksa diri kita untuk mau  ingat bahwa "Kematian adalah pasti",  namun kapan waktunya dan dimana, adalah "Rahasia dari ALLAH", sehingga janganlah kita lupa untuk senantiasa ingat akan kematian yang bisa datang kapan saja, dan ingat kepada Firman ALLAH dalam Surat 3 ALI Imran ayat 102  : (terjemahannya) :
SURAT ALI IMRAN ayat 102 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ



Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. 
  • pemahamannya menurut pandangan Penulis adalah antara lain mudah2 kita wafat dalam keadaan sedang tobat, mohon ampun kepada ALLAH, memperbaiki diri untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita, dimana kita sedang berada di jalan ALLAH yang lurus dan bertaqwa kepada ALLAH Yang telah Memberikan kita Kehidupan baik didunia maupun di Akhirat. 
Jadi kita haruslah "memaksa diri kita sendiri" untuk mau  :
  • membaca Kitab Suci ALLAH yang bagi umat muslim adalah Al Quran dan 
  • bergaulah dengan orang yang berusaha dekat dengan ALLAH antara lain para Ustadz, hadirilah Tausyiah, 
  • hindari zona maksiat atau pikiran2 maksiat, berfoya2 berlebihan, hubud dunia berlebihan, terlalu konsumeris, materialis, dan kita harus berusaha gaya  hidup yang sedang2 atau berada ditengah2, senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan ALLAH kepada kita, dan kita harus  seringkali bertobat dan mohon ampun kepada ALLAH Yang Maha Pengampun dan Penerima Taubat,  serta kuatkan tekad  untuk hidjrah ke jalan yang benar dan lurus yang di Ridhoi ALLAH sesuai tuntunan ALLAH dalam Kitab Suci ALLAH dan Sunnah Nabi, agar kita terhindar dari pengaruh godaan Syaitan yang mempunyai obsesi untuk membuktikan bahwa Syaitan lebih tinggi derajatnya dari manusia, karena syaitan sifatnya Sombong -  merasa dirinya lebih senior dan  merasa lebih tinggi derajatnya karena merasa  diciptakan ALLAH  dari bahan dasar "api" yang lebih mulia dari tanah, sedangkan disisi lain manusia turunan Adam yang diciptakan ALLAH dari Tanah seringkali "lemah didalam kemauan" untuk menangkal godaan bisikan dari syaitan,  karena manusia memang juga dibekali dengan Hawa Nafsu, dimana "hawa nafsu" ini "senantiasa cenderung" membawa kita kepada :
kepada Ketamakan, Rakus, Serakah, terlalu Egois, Ngiri, Dengki, Hasad, sombong, merasa lebih hebat dari orang lain,  kecuali hawa nafsu yang dirahmati oleh ALLAH sesuai dengan Firman ALLAH dalam Surat Yusuf ayat 53  dari Al Quran yang terjemahannya berbunyi :
"Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,"(Yusuf: 53). Catatan : Nafsu ini disebut  Ulama sebagai Nafsul Ammaarah bis Suu' sesuai sumber
dari http://jummyacmmi.blogspot.co.id/2010/08/menghadapi-godaan-syetan-hawa-nafsu-dan.html )

Maka kita sebagai manusia yang penuh dengan kelemahan haruslah senantiasa meminta perlindungan kepada ALLAH untuk menguatkan keimanan dan kekuatan kita untuk mau bertaqwa kepada ALLAH,  dengan mengikuti perintah ALLAH dan menjauhkan dari larangan ALLAH yang tercantum dalam Kitab Suci dari ALLAH yang telah diturunkan ALLAH kepada manusia melalui Rasul dan para Nabi yang dipilih oleh ALLAH agar kita mendapatkan Petunjuk  kenapa kita berada didunia dan kenapa ada kehidupan, kematian dan kebangkitan, pembalasan di hari Akhirat.
  • Untuk pengetahuan mana kita tidak bisa mengarang-ngarang dengan versi kita sendiri, melainkan harus berdasarkan Informasi dari ALLAH sebagai Dzat yang menciptakan Kehidupan, kematian, kebangkitan serta Hari Pembalasan, dimana ALLAH itu MAHA ADIL dan sangat teliti didalam memutuskan siapa yang Masuk Syurga dan Siapa yang masuk ke Neraka. Jadi selain kita meminta perlindungan kepada ALLAH kita juga juga harus berusaha untuk memperkuat diri kita untuk berusaha "sadar Diri" dengan senatiasa  Ingat kepada ALLAH dengan bersyukur, sabar dan bertobat serta mau memperbaiki diri kita dengan meminta pertolongan kepada ALLAH Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang  dan Maha Penolong.            

Mungkin cukup sekian dahulu tulisan dari Penulis ini
Agung S.Suleiman
Jakarta 2 /Sept/2015 -  dan direvisi Hari Jumat 11 September 2015         

NIKMATNYA IMAN Headline Animator