Thursday, September 5, 2019

ERA IT TAK ADA ALASAN TAK DAPAT ILMU KETAUHIDAN - MONOTHEISM

Sangat menarik bagi kita yang mempunyai  keinginan untuk mencarimenambah, mendalami  ilmu terkait keimanan yang benar dari ALLAH, guna mendapatkan keterangan adanya suatu Kitab Suci ALLAH yang benar-benar merupakan "Wahyu" dari ALLAH dan bukan  suatu buku yang ditulis oleh tangan manusia, karangan manusia yang kemudian berkali-kali diedit oleh manusia dari waktu kewaktu, namun dinyatakan oleh penulisnya atau sekelompok manusia yang berkepentingan adalah merupakan Firman dari ALLAH.
Kita dapat melakukan penelusuran  research melalui Internet, di Era Internet - Information Technology ("IT"} dengan sangat mudahnya mendapatkan berbagai referensi topik atau tema yang hendak kita telusuri, dari Search Google,  terkait "ilmu mencari kebenaran hakiki Ketauhidan -Monotheisme" karena ternyata sudah banyak sekali para penulis didunia internet yang telah membuat tulisan terkait keyakinan agama ini khususnya  keyakinan "Keimanan Islam",  guna mencari kebenaran akan ajaran Ilmu Ketauhidan - Monotheism yang telah diturunkan ALLAH melalui Wahyu yang disampaikan ALLAH kepada para Rasul dan Nabi sebagai utusan ALLAH.  
Tinggal kepada kita sebagai pihak yang memerlukan data tersebut untuk memilah-milah informasi tersebut,  dengan menggunakan akal pikiran serta keimanan kita serta bukti sejarah, dengan niat mencari kebenaran Keimanan karena "ALLAH"  semata, tentunya dengan minta tolong kepada ALLAH untuk dijauhkan dari godaan setan dan hawa nafsu.
Maka  di Era IT lewat Medsos, baik blog, website You Tube, dan medsos lainnya, tak ada lagi alasan  menyatakan tak mendapat informasi kebenaran Ilmu Ketauhidan -  Monotheism,  karena banyak sekali sumber data yang bisa kita peroleh.  Sehingga adalah tergantung dari kita masing-masing apakah kita hendak mempelajari agama melalui ilmu dan bukan hanya mengandalkan menganut islam,  karena alasan keturunan nenek moyang, atau islam KTP.  Kita ketahui bahwa guna mendapatkan keimanan agama islam yang benar, tidaklah bisa diperoleh dengan dasar warisan melainkan harus dipelajari oleh setiap orang melalui Ilmu yang diturunkan oleh ALLAH melalui Wahyu langsung dari ALLAH, yang disampaikan ALLAH kepada Para Rasul dan Nabi utusan ALLAH dan bukan dari buku yang ditulis oleh manusia namun dinyatakan oleh manusia merupakan Firman ALLAH, padahal pada faktanya hanyalah merupakan  "karangan" atau "adanya campur tangan manusia" maupun "editan dari manusia".  Memang elemen "Hidayah" atau taufik untuk mau mendapatkan Petunjuk dari ALLAH, hanya bisa berdasarkan "Pemberian dari ALLAH" kedalam Qolbu kita, setelah kita memang berusaha mencari sungguh-sungguh "Kebenaran agama dari ALLAH".
Yang paling pokok dalam ilmu agama adalah "Aqidah Ketauhidan - Monotheism" yang  telah didakwahkan oleh para utusan Rasul dan Nabi yang merupakan utusan dari ALLAH untuk  memerintahkan kepada umatnya untuk "hanya menyembah dan mengabdi kepada ALLAH" dan bukan ilah lain selain ALLAH.
Para Rasul dan Nabi yang telah diutus oleh ALLAH dari zaman ke zaman hingga akhir zaman ini adalah untuk berdakwah kepada umatnya untuk hanya menyembah kepada ALLAH Yang Maha Tunggal. Setelah kita menelusuri dari berbagai nara sumber dari website dan blog, nampaknya  kita memperoleh pengetahuan bahwa disetiap zaman dan masa, terlihat  "adanya kesamaan",  terjadinya  "penyimpangan" untuk cenderung "menyembah kepada suatu benda atau berhala / patung" yang bisa diambil dari misalnya para tokoh yang shaleh yang setelah meninggal dipuja dan acapkali dijadikan patung serta disembah oleh suatu kaum, yang tidak lain "adalah akibat bisikan dari Syetan/Iblis"  yang hendak menjerumuskan "manusia" agar berlaku Syirik atau menuhankan sesuatu selain ALLAH, sehingga masuk terjerembab menjadi "golong Musyrikin".  Hal ini bisa kita amati dari zamannya periode Para Rasul /Nabi Utusan ALLAH diiutus antara lain sebagai berikut : :
Nabi Nuh  sekitar "Tahun 3650" Sebelum Masehi ("SM"), dimana masyarakatnya menyembah  berbagai berhala  bernama "Wadd, Suwwa, Yaghuts, ya'uq dan nasr" yang semula adalah tokoh yang shaleh namun dijadikan Patung berhala untuk disembah oleh manusia,  sesuai firman ALLAH dalam  surat Nuh ayat 23 Al Quran. maupun Hadists Nabi Muhammad S.A.W. dimana "tafsir" atas ayat ALLAH ini, telah diterangkan oleh Para Ulama dan Ustad guna bisa kita pelajari.  
Nabi Ibrahim sekitar "Tahun 2200" Sebelum Masehi ("SM") dimana "banyak berhala disembah', yang dihancurkan oleh Ibrahim dengan memakai kampak dan dikalungkan dileher Patung Berhala yang paling besar, bahkan Raja Namrud menuhankan "dirinya sendiri". Referensi :https://id.wikipedia.org/wiki/Nimrod
Nabi Musa dan Nabi Harun, sekitar tahun  "1527 - 1407" Sebelum Masehi ("SM"), dan Musa diangkat sebagai Rasul oleh ALLAH sekitar tahun "1450 Sebelum Masehi", sesuai data yang Penulis peroleh dari   Referensi  https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/18/06/28/pb0y9p313-pengukuhan-kerasulan-musa-as dimana Firaun telah "menuhankan dirinya sendiri", sehingga pada akhirnya Nabi Musa,  Nabi Harun dan pengikutnya diselamatkan oleh ALLAH (Asy Syu'ara ayat 63 QS), sedangkan Firaun dan pengikutnya ditenggelamkan di lautan yang semula dibelah dengan tongkat Mudjizat Rasul Musa sesuai perintah ALLAH, namun tertutup kembali disaat Firaun dan pengikutnya hendak melaluiya Surat Asy Syuara ayat 66 QS https://tafsirweb.com/6476-surat-asy-syuara-ayat-66.html

Nabi Isa  putra Maryam (600 tahun sebelum Rasul / Nabi menjadi Rasul dari ALLAH).
  • Nabi Muhammad S.A.W.  lahir tahun 570 Masehi menurut ulama tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Hijiryah di Mekah dan oleh ALLAH  diutus sebagai Rasul /Nabi terakhir Penutup,  di Gua Hira, sewaktu Muhammad berumur 40 Tahun, melalui Malaikat Jibril yang menurunkan Surat Iqra ("Bacalah") Surat 20 Al Alaq (19 ayat) dan mulai berdakwah semula kepada keluarga terdekatnya  yang kemudian  kepada  (i) kaum Quraisy,  dimana banyak kaum Musyrik di Mekah yang menyembah berhala yang berada di sekeliling Kabah, maupun kepada  (ii) kaum Yahudi dan (ii) Nasrani yang berada baik di Mekah selama 10 tahun maupun Medinah dimana Rasul harus berhijrah ke Mekah dan berdakwah selama 13 Tahun, dimana  pengikut Yahudi dan Nasrani menyatakan Tuhan punya anak    ("Orang -orang Yahudi berkata : Uzair itu putera ALLAH dan orang-orang Nasrani berkata: "AL Masih itu putera ALLAH".  Demikianlah itu ucapan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu - Surat At-Taubah ayat 30),  sehingga diutus Rasul Muhammad S.A.W, untuk mengembalikan akidah Ketauhidan - Monotheism, mereka ini),    
PROSES PENCARIAN KEIMANAN.

Kita dapat amati bahwa manusia disaat mendapatkan suatu masalah atau kendala dalam kehidupannya, yang terbentur pada sesuatu hal diluar kemampuan dan kekuasaan dirinya, maka manusia tersebut berusaha  mencari kekuatan,  apa diluar dirinya yang dapat memecahkan keadaan atau kendala yang berada diluar batas kemampuan dirinya tersebut. 

Dalam pencarian memohon kepada sesuatu yang kuat yang berada diluar dirinya, yang mereka pikir dapat membantu memecahkan masalah tersebut,  maka, kita temukan ada  beberapa benda di alam diluar dirinya yang dicoba untuk disembah oleh manusia,  pada setiap periode dari zaman ke zaman, mulai dari  menyembah matahari, pohon atau benda apapun, termasuk membuat  patung berhala  yang dianggap dan dikhayalkan berkuasa diluar dirinya,  yang dianggap dapat  membantu mempengaruhi "keamanan,  kesejahteraan" kehidupan mereka,  apalagi jika mereka mengalami sesuatu kejadian yang diluar kemampuan dan kekuasaan mereka, didalam menghadapi kehidupan mereka sehari-hari. 

Nampaknya hal ini dapat  timbul dari ketidak tahuan mereka,  karena mereka belum pernah mendapatkan ilmu dari ALLAH melalui para Rasul dan Nabi, yang mengajarkan  petunjuk untuk menyembah dan mengabdi hanya kepada ALLAH sebagai Zat Tunggal yang patut disembah karena memang mempunyai "kapasitas" yang patut disembah.

Jika masyarakat tersebut mencari kehidupan sebagai "Nelayan yang mencari ikan untuk menafkahi kehidupannya, maka  biasanya mereka mencari sembahan yang mereka percaya menguasai lautan, sehingga  mereka ada yang mempercayai adanya "dewa laut" yang menguasai lautan tempat mereka mencari ikan.
Jika mereka berada di pegunungan tentunya cara mereka untuk dapat bertahan hidup mempunyai kekhasan tersendiri dimana, jika mereka menghadapi suatu kendala  diluar kemampuan dan kekuasan mereka dalam menjalankan kehidupan mereka,  maka mereka mencari sesuatu benda atau zat yang dianggap dan dipercayai berkuasa atas kehidupan di gunung tersebut bisa itu pohon maupun roh yang dianggap menguasai gunung.
Begitu juga jika mereka berprofesi sebagai petani, maka mereka mencari kekuatan dari suatu dewi yang dianggap dapat menguasai persawahan mereka. 

Proses pencarian tersebut nampaknya terjadi  pada banyak  manusia, dimanapun dia berada disegala penjuru dan belahan didunia ini, dalam rangka proses pencarian sesuatu zat atau benda yang dianggap  "mempunyai sesuatu kekuatan" yang mereka "khayalkan" mempunyai sesuatu kekuatan atas bidang yang sedang mereka hadapi masalah yang berada diluar kemampuan mereka untuk menanganinya. 

Berdasarkan uraian diatas,sesuai Kitab Suci AL Quran, ALLAH memberitahukan kepada kita yang mau beriman kepada ALLAH bahwa ALLAH telah menurunkan Kitab Suci melalui Para Rasul/ Nabi utusan ALLAH yang menerangkan adanya Petunjuk adari ALLAH mengenai adanya ALLAH yang patut disembah oleh manusia, mengingat banyak sekali tanda - tanda kebesaran dari ALLAH didunia ini yang dapat diamati, termasuk adanya matahari (pelita besar bercahaya), bintang, bulan yang beredar menurut orbitnya secara teratur (sehingga bisa dijadikan patokan hitungan tahun dan bulan), bergantinya siang dan malam, adanya tumbuhan-tumbuhan dan kebun yang lebat, mulai dari biji, pohon, batang, daun, buah, kembang hingga tanaman menjadi kering berwarna kuning, layu  dan mati,  banyaknya binatang dari segala jenis baik didarat, laut, udara yang dapat dijadikan makanan maupun perlengkapan lainnya oleh manusia, gunung, tanah, semua yang ada dibawah bumi termasuk segala jenis besi, batu-batuan yang berada dibawah bumi, serta manusia itu sendiri yang terdiri dari berbagai suku warna kulit dan suku serta bangsa, dimana tanda-tanda kebesaran dan kekuasaaan ALLAH ini merupakan "Bukti Nyata" adanya Pencipta yang bernama ALLAH sesuai dengan Firman ALLAH dalam Kitab Suci AL Quran, bagi orang yang berakal dan berpikir.   
Hingga saat ini selama kita berada didunia kita sebagai manusia tidak dapat melihat ALLAH Yang Maha Gaib. Nanti bagi orang yang beriman dan masuk Surga yang diciptakan oleh ALLAH, diizinkan oleh ALLAH untuk dapat melihat ALLAH. 
Maka proses untuk dapat bertemu dan melihat ALLAH haruslah melalui tahapan ujian didunia ini, dimana jika sesorang hingga mati,  ternyata masih mengingkari untuk hanya menyembah kepada ALLAH Yang Maha Tunggal,dan menyembah zat atau benda lain selain ALLAH,   maka sesuai Firman ALLAH  dalam AL Quran orang tersebut dikategorikan sebagai Syirik dan tidak diampuni dosanya oleh ALLAH.

Dalam Kitab Suci ALLAH menyatakan bahwa ALLAH tidak akan menghukum orang atau umat sebelum diturunkan seseorang Rasul / Nabi yang memberikan petunjuk, kepada siapalah sesungguhnya  mereka itu harus menyembah dan meminta tolong.
Setiap manusia akan berbeda satu dengan lainnya didalam mencari kebenaran Ilmu untuk menguak Ketauhidan - Monotheisme, dimana saat mendapatkan atau diberikan hidayah oleh ALLAH juga berbeda satu  dengan lainnya, dimana adalah tergantung dari kehendak ALLAH siapa yang hendak diberikan Hidayah untuk mau mendapatkan Petunjuk dari ALLAH dari Kitab Suci AL Quran. Yang penting manusia haruslah tidak berhenti untuk mencari kebenaran hakiki atas Keyakinan Ketauhidan Monothesme ini.   
ALLAH  juga menyatakan dalam Kitab Suci AL Quran maupun penjelasan Rasul Muhammad S.A.W dalam Hadistnya bahwa, jika orang tersebut tidak mengikuti petunjuk dari ALLAH, atau mengingkari ayat ALLAH, maka "Syetan atau Iblis" akan menjadi pimpinan mereka yang berusaha "menggoda dan menyesatkan manusia" untuk menyembah sesuatu selain ALLAH. 

Kita sebagai manusia harus sadar sesadar-sadarnya  bahwa setiap perbuatan atau langkah yang diingatkan oleh ALLAH "untuk tidak dilakukan"atau "dilarang", terdapat hikmah karena perbuatan maupun tindakan yang tidak diridhoi ALLAH tersebut merupakan "Pintu Masuk" atau "Entry Point" bagi Syetan atau Iblis untuk membisikan bisikan "jahat" kepada manusia  untuk melanggar perintah ALLAH, sehingga terasa pada saat tersebut, bahwa  "seolah-olah mata (bathin) dan telinga (bathin) kita adalah tertutup untuk mendengarkan ayat suci ALLAH maupun panggilan Sholat misalnya, sehingga Qolbu kita bisa tertutup atau ditutup oleh ALLAH karena perbuatan pelanggaran kita tersebut maupun ada "penyakit" dalam Qalbu kita untuk tidak  mau mendengarkan atau membaca ayat suci dari ALLAH maupun mendengarkan Adzan Panggilan Sholat.

Adapun "Pintu Masuk" atau "Entry Point" bagi setiap manusia untuk mendapatkan Hidayah atau Taufik untuk mau membaca Petunjuk berupa Wahyu dari ALLAH yaitu Kitab Suci AL Quran guna dapat "meningkatkan, menambah  "Keimanan" dan "Ketaqwaan" kita, adalah segala Perintah yang diminta oleh ALLAH untuk dilakukan baik yang wajib maupun yang sunnah, khususnya membaca Kitab Suci Al Quran dan Hadist serta mendengarkan berbagai Tausyiah dari para Ustad dan Ulama yang dapat peroleh baik di Mesjid (Rumah ALLAH)  maupun lewat media Sosial di Era IT ini, baik di Website, Blog, You Tube. 
Sebagai Contoh : Para Ustad sering menyatakan bahwa jika kita melakukan Puasa Sunnah  dibulan Suci Muharam, misalnya Puasa Senin dan Kamis, maka, dengan melaksanakan Puasa tersebut, dengan niat semata mencari Ridho ALLAH, maka  kita akan cenderung untuk menjaga agar Puasa tersebut tidak batal dan kita akan melakukan banyak ibadah lainnya seperti Sholat 5 Waktu,  tepat waktu, berjamaah bagi kaum laki-laki di Mesjid, maupun melakukan amal saleh. Begitu juga jika kita melakukan Puasa sunnah,  maka kita akan tergerak untuk mau membaca Kitab Suci AL Quran. Dengan demikian salah satu Contoh "Entry Point" bagi Qolbu kita untuk mau dan bersedia diisi dengan pemahaman ayat Suci Al Quran maupun Sholat,  adalah dengan melakukan "Puasa Sunnah".         .          
Terkait hal diatas, maka  Penulis juga merasakan kesadaran untuk memahami pengertian "Mubahalah", setelah tadi malam membaca Kitab Suci AL Quran Surat Al Imran ayat 61, dimana  ALLAH meminta kepada Rasul Muhammad S.A.W. untuk melakukan "Mubahalah" kepada utusan Nasrani Najran yang membantah Nabi Muhammad yang mendapatkan ilmu dari ALLAH bahwa Al Masih Putera Maryam adalah Rasul ALLAH kepada Bani Israel, dimana Isa bukan merupakan anak Tuhan, sebagaimana diyakini oleh kaum Nasrani termasuk Nasrani dari Najran. 
Wahyu ALLAH dalam Surat Ali Imran ayat 61 adalah : 
Copy Cut Paste - Mulai Salin :Referensi: https://tafsirweb.com/1193-surat-ali-imran-ayat-61.html  www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-ali-imran-ayat-52-61.html

   وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ 
Arab-Latin: Fa man ḥājjaka fīhi mim ba'di mā jā`aka minal-'ilmi fa qul ta'ālau nad'u abnā`anā wa abnā`akum wa nisā`anā wa nisā`akum wa anfusanā wa anfusakum, ṡumma nabtahil fa naj'al la'natallāhi 'alal-kāżibīn.
 Terjemahan Bahasa Indonesia :
Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita "bermubahalah" kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.
"Selesai Copy Cut Paste - Selesai SALIN"

Maka berdasarkan Wahyu ALLAH tersebut diatas, ternyata pada era Nabi Muhammad masih hidup dan berdakwah, terdapat  kaum Nasrani dari Najran yang telah  membantah wahyu ALLAH yang meng firmankan bahwa Nabi Isa, bukanlah merupakan anak dari Tuhan melainkan hanyalah merupakan Rasul dari ALLAH kepada Bani Israel, dimana Nabi Isa  mendakwahkan kepada Bani Israel  : untuk hanya menyembah kepada ALLAH dan tidak kepada sesuatu selain ALLAH
Dalam ayat 61 dari Surat ALi Imran dari Kitab Suci AL Quran (QS), ALLAH me- wahyukan kisah mengenai kisah Isa setelah Nabi Muhammad S.A.W memperoleh ilmu dari ALLAH.sebagaimana terurai dalam Surat ALi Imran QS diatas mengenai Keluarga Imran ayat 33 hingga ayat 60 dari Surat Ali Imran, dimana isteri Imran bernazar kepada ALLAH atas janin anak yang dikandungnya untuk menjadi hamba yang mengabdi kepada ALLAH. ayat 35 dari Surat Ali Imran.  Ternyata  anak dari istri Imran yang diberikan oleh ALLAH adalah anak perempuan,  yang kemudian oleh isteri Imran,  anak perempuan tersebut dinamakan Maryam, dimana isteri Imran memohon kepada ALLAH perlindungan untuknya dan anak cucunya dari (ganguan setan yang terkutuk. (ayat 36 dari Surat Ali Imran). ALLAH menerima dengan penerimaan yang baik dan menyerahkan pemerilharaannya kepada Zakaria. Maryam ini kemudian melahirkan Nabi Isa, yang penciptaannya adalah sama dengan Nabi Adam tidak melalui proses hubungan antara wanita dan perempuan melainkan diciptakan ALLAH sesuai kehendak ketetapan ALLAH. 
Dalam ayat 45 dari Surat Al Imran ini, Malaikat berkata kepada Maryam, Sesungguhnya ALLAH menyampaikan kabar gembira tentang sebuah kalimat (firman dari - NYA (yaitu seorang putra) bernama Al Masih Isa Putra Maryam, seorang terkemuka didunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada ALLAH. (ayat 46 dari Surat Al Imran) dan dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa,  dan dia termasuk diantara orang-orang yang saleh.  ALLAH mengajarkan kepada Isa Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. dan (ayat 47) Dan sebagai Rasul kepada Bani Israel.(dia berkata kepada mereka :

"Copy Cut Paste Mulai Salin " dari Referensi : https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-49
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. 
"Selesai SALIN" 

Selanjutnya dari penelusuran reseach Surat AL Maidah ayat 75 
.       https://atafsirquran.blogspot.com/2013/02/tafsir-surat-al-; maidah-ayat-74-82.html
Copy Cut Paste Mulai Salin 
75.[4] Al Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran, keduanya biasa memakan makanan[5]. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat (yang menunjukkan keesaan Kami) kepada mereka (Ahli Kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (dari kebenaran). 
  Surat Al Maidah 5 ayat 116 
Terjemahan : 
https://alquranmulia.wordpress.com/2017/11/04/tafsir-ibnu-katsir-surah-al-maa-idah-ayat-116-118/

"Mulai Salin"  
116,  Dan (ingatlah) ketika ALLAH berfirman : 
Hai Isa Putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : " Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain ALLAH?" Isa menjawab : "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan -nya maka tentunya Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa  yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib. 
117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka, kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku mengatakannya yaitu : "Sembahlah ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada diantara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.  
118. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau yang Maha  Perkasa lagi Maha Bijaksana.
 "Selesai Salin" 
Bahkan dalam AL Quran, Surat Al Maidah (Hidangan) ayat 72 ,  ALLAH mewahyukan  :

Terjemahannya :
Mulai Salin :
   72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya ALLAH  adalah Al Masih Putera Maryam, padahal Al Masih (sendiri) berkata: :"Hai Bani Israel Sembahlah ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) ALLAH, maka pasti ALLAH mengharamkan  kepadanya Surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi .orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
"Selesai SALIN"


  • KETERANGAN MUBAHALAH  YANG  DILAKUKAN  RASUL. 
Keterangan mengenai Mubahalah yang ALLAH meminta Nabi Muhammad S.A.W katakan kepada utusan Nasrani Najran, adalah : disebabkan masing -masing dari pihak Nabi Muhamad S.A.W dan utusan Nasrani Najran, tetap berbeda pendapat mengenai kebenaran Wahyu ALLAH bahwa Nabi Isa Putera Maryam adalah Rasul ALLAH dan bukan anak tuhan, maupun Isa bukan dalam posisi sebagai tuhan,  sedangkan dilain sisi utusan Nasrani Najrani tetap bersikukuh bahwa Isa adalah anak Tuhan bahkan memposisikan Isa dalam posisi tuhan, maka adalah percuma dan tidak ada gunanya melanjutkan perdebatan tersebut, sehingga  menyebabkan ALLAH menurunkan ayat 61 dari Surat ALi Imran QS tersebut diatas, dimana ALLAH  meminta Nabi Muhammad S.A;W; mengadakan Mubahalah ini, yaitu doa agar ALLAH menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta.
Catatan kaki : Referensi Terjemahan - Text, Translation and Commentary dari The Holy Quran, dimana terjemahan dan komentar ini dibuat oleh Abdullah Yusuf Ali Published by Amana Corporation, Jumada Al Akhirah 1409 A.H. January 1989.dalam Catatan Kaki no 400 halaman 143 diterangkan Pada tahun Deputations 10th of Hijrah, datang utusan Kedutaan Christian dari Najran (towards Yaman, sekitar 150 miles North of San'a). Mereka ini tertarik dengan ayat AL Quran terkait posisi yang benar dari Nabi Isa (Christ), sehingga mereka mengadakan hubungan dengan Negara Islam yang baru ini. Tapi karena kebiasaan (ingrained habits and customes mereka), telah mencegah mereka untuk menerima Islam. Maka Nabi Muhammad S.A.W yang teguh  imannya, mengusulkan Mubahalah yaitu pertemuan dimana kedua belah pihak akan summon bukan hanya orang lelaki mereka namun juga wanita dan anak-anak mereka, dengan sungguh sungguh secara ikhlas berdoa  kepada ALLAH dan meminta adanya Laknat (Curse) dari ALLAH kepada siapa yang berdusta. Mereka yang mempunyai keimanan yang murni dan sungguh-sungunh benar tidak akan menolak ajakan Mubahalah ini. 

Pada saat Mubahalah hendak dilaksanakan, Rasul Nabi Muhammad S.A.W. keluar bersama dengan Al Hasan dam AL Husain, Fatimah dan Ali.     

Namun utusan Nasrani dari Narjan ini menarik diri (decline) dan mereka diperbolehkan menarik diri dari Mubahalah ini dan dengan jiwa toleransi dan  janji "mereka akan dilindungi" oleh Negara dan sebagai timbal balik mereka bersedia bayar "the wages of rule"disebut  A'ini Akbari - (atau di nara sumber lain bayar Jizyah (semacam upeti) kepada Negara. Maka pulanglah utusan Nasrani Najran ini .                


KESIMPULAN :
Berdasarkan uraian diatas, maka kita dapat simpulkan bahwa memang hal yang paling utama dan sangat berharga dan jangan sampai hilang, dalam Aqidah adalah adalah "Iman" yang diberikan oleh ALLAH kepada kita, untuk menyerap dan terbuka Qolbu kita untuk menerima Petunjuk dari ALLAH yang disampaikan kepada Para Rasul /Nabi utusan ALLAH terkait ajaran Konsep Ilmu  Ketauhidan - Monotheisme, untuk "menyembah dan mengabdi hanya kepada ALLAH Yang Maha Tunggal, Tempat semuanya Bergantung, Tidak Beranak dan tidak diperanakan, dan tidak ada yang menyamai ALLAH, sehingga kita dilarang untuk menyembah "ilah" selain ALLAH, dimana Iman ini diberikan berdasarkan "Hidayah" yang diberikan hanya oleh ALLAH kepada manusia yang dikendaki ALLAH.
Para Rasul dan Nabi tidak dapat memberikan Hidayah, dimana Para Rasul dan Nabi sebagai Utusan ALLAH  berkewajban untuk berdakwah dengan memberikan Peringatan dan Kabar Gembira kepada manusia khususnya : Hanya untuk menyembah dan mengabdi kepada ALLAH dan bukan kepada ilah selain ALAH.
Dengan dasar keimanan diatas, maka ternyata menurut Wahyu ALLAH dalam Surat Al Maidah ayat 72 diatas.:   "  .........padahal  Nabi Isa  (sendiri) berkata: :"Hai Bani Israel  :   Sembahlah ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) ALLAH, maka pasti ALLAH mengharamkan  kepadanya Surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi .orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

Kita melihat bahwa pengaruh Paganisme serta penyembahan berhala, atau mempersekutukan sesuatu yang lain dengan ALLAH,  disemua belahan dunia, antara lain :
  • di  Babylonia - dimasa Nabi Ibrahim, banyak berhala disembah yang dihancurkan oleh Rasul Ibrahim,
  • di  Mesir dimasa Firaun - Nabi Musa dimana Firaun menuhankan diri sendiri, termasuk saat Samiri membuat "sapi" untuk disembah sewaktu Nabi Musa melaksanakan tugas atas perintah ALLAH, selama 40 hari, pergi dan menyerahkan kepada Nabi Harun untuk mengawasi umatnya,
  • di Romawi - dimasa setelah Nabi Isa diangkat dan diselamatkan oleh ALLAH, dimana pengaruh penyembahan kepada patung berhala yang disembah kaum Romawi,
  • di Mekah adanya banyak berhala yang disembah kaum Musyrik arab di sekeliling Kabah,  serta pengikut Yahudi dan Nasrani yang menyatakan Tuhan punya anak    ("Orang -orang Yahudi berkata : Uzair itu putera ALLAH dan orang-orang Nasrani berkata: "AL Masih itu putera ALLAH". Demikianlah itu ucapan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu - Surat At-Taubah ayat 30),  sehingga diutus Rasul Muhammad S.A.W, untuk mengembalikan akidah Ketauhidan - Monotheism, mereka ini),     
dimana secara nyata, Paganism -  Penyembahan Berhala ini,  telah merusak  ajaran Ketauhidan - Monotheism, mulai dari  Syirik nyata hingga syirik yang tersamar, dimana di zaman modern saat ini banyak manusia yang menyembah Jabatan, Kursi, Uang, Materi,  yang dirasakan dapat memberikan Keabadian atau Kekekalan - Fasilitas Kekayaan Kepangkatan kepada manusia dan keturunannya, sehingga terlihat bahwa manusia banyak sekali yang  "lupa dengan amanah" yang dibebankan pada orang yang menjabat Jabatan atau Kursi tersebut baik di Pemerintahan maupun Legislatif serta Judikatif, atau segala macam jabatan-jabatan Firaun-firaun kecil yang menyalahkan gunakan Jabatan tersebut dan lupa melaksanakan Amanah yang menempel pada Jabatan tersebut karena Mengikuti atau menuhankan "Hawa Nafsu"


Jakarta, 5 September 2019 di-edit Sore hari Jumat  tanggal 6 September 2019, 7 September 2019

Agung Supomo Suleiman  
AGUNGSS SPIRITUAL BLOG    
<

No comments:

Post a Comment

NIKMATNYA IMAN Headline Animator