Monday, September 9, 2019

PERJANJIAN ALLAH DENGAN PARA RASUL /NABI Surat 3 Ali IMRAN ayat 81 QS

Penulis pagi ini membuka Kitab Suci AL Quran dan mendapatkan kesadaran baru dengan adanya ayat 81 Surat Ali Imran (Surat 3 dari Kitab Suci AL Quran) dimana ALLAH berfirman :
Terjemahan bahasa Indonesia :
81 Dan (ingatlah), ketika ALLAH mengambil perjanjian dari para nabi, Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya (*) ALLAH berfirman : Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan KU atas yang demikian itu? "Mereka menjawab : kami setuju ALLAH berfirman :Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan AKu menjadi saksi bersama kamu. "   
* Catatan kaki : Para Nabi berjanji kepada ALLAH SW.T. bahwa bilamana datang seorang Rasul bernama Muhammad mereka akan beriman kepadanya dan menolongnya.  Perjanjian para nabi-nabi ini mengikat umatnya. 

Terjemahan Bahasa Indonesia dari Komentar Bahasa Inggris :
KOMENTAR  dari Abdullah Yusuf Ali  :
"Mulai SALIN" 
 Cf 2:63 n 78 Komentarnya  adalah : Kamu (People of the Book /Ahli Kitab) adalah terikat dengan sumpahmu, janji atas kehadiran (in the presense) dari Nabi-Nabi kamu. Di Old Testamen (atau Perjanjian Lama) yang ada sekarang(pada saat Abdullah Yusuf Ahli memberi komentar) , Muhammad telah diceritakan di Deut xviii dan kebangkitan bangsa Arab di Isiah.xiii.II dimana Kedar adalah anak laki2 dari Ismail dan nama ini digunakan untuk bangsa Arab.
Juga di New Testamen (Perjanjian Baru) sebagaimana sekarang ada(pada saat Abdullah Yusuf Ahli memberi komentar), Muhammad disebut di Gospel dari St.John https://biblehub.com/john/14-16.htm, https://biblehub.com/john/15-26.htm dan https://biblehub.com/john/16-7.htm
 the future Comforter, dimana ini tidak bisa "The Holy Spirit" sebagaimana dimengerti oleh Christians, karena Holy Spirit sudah hadirmenolong dan menuntun Jesus. Terjemahan kata Greek "Comforter: adalah "Paracletos", which is an easy corruption from "Periclytos", yang adalah terjemahan dari Muhammad" atau "Ahmad" lihat Quran 61. 6.
{CATATAN : Surat 61 AS Saff (Barisan) QS 
6.Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata : Wahai Bani Israil Sesungguhnya aku utusan ALLAH kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang  setelahku, yang namanya Ahmad          (Muhammad).  Namun ketika rasul itu datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata "ini adalah tukang sihir"} 
Selanjutnya, ada Gospel lainnya yang telah hilang, namun jejaknya akan tetap ada, yang telah diberikan lebih spesifik yang mengacu kepada Muhammad misalnya Gospel dari St.Barnabas, dimana terjemahan Italy terdapat di State Library (Perpustakaan Negara ) di Viena. Buku ini edisi 1902 dengan terjemahan Bahasa Inggris oleh Mr. Lonsdale dan Laura Ragg. 
"SELESAI  SALIN"      

Note : 
Menurut pejabat di Turki Barnabas ditemukan di Turki yang berusia 1500 tahun, Referensi sumber :  https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/06/05/m530xu-turki-terjemahkan-injil-berusia-1500-tahun

Selanjutnya ALLAH berfirman dalam : Terjemahan Bahasa Indonesia : 
          82.Maka barangsiapa yang berpaling setelah itu, maka mereka itulah orang fasik
          83 Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang ada dilangit dan dibumi berserah diri kepada NYA (baik)                  dengan suka maupun terpaksa., dan hanya kepada NYA mereka dikembalikan
84.  Katakanlah (Muhammad) "Kami beriman kepada ALLAH dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail. Ishak, Yakub, dan anak cucunya dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka, dan hanya  kepada NYA kami berserah diri.
 85. Dan barangsiapa yang mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima dan di akhirat dia termasuk orang yang merugi. 
Komentar dari Penulis

Penulis yang berprofesi sebagai Business Lawyer, yang biasa bergelut dengan Perjanjian, tentunya sangat tertarik dengan adanya "Perjanjian diantara ALLAH dan Para Rasul dan Nabi" yang terdapat dalam ayat 81 Kitab Suci Al Quran, dimana kita diingatkan oleh Allah  adanya Perjanjian yang dibuat antara ALLAH dan Para Rasul /Nabi yang berbunyi sebagai berikut :  
 81 Dan (ingatlah), ketika ALLAH mengambil perjanjian dari para nabi, Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya (*) ALLAH berfirman : Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan KU atas yang demikian itu? "Mereka menjawab : kami setuju ALLAH berfirman :Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan AKu menjadi saksi bersama kamu. "
TAFSIRAN AL MUKHTASHAR / MARKAZ TAFSIR RIYADH 
Kalau kita lihat tafsiran dari tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 
pada Referensi Website :https://tafsirweb.com/1213-surat-ali-imran-ayat-81.html
81. وَإِذْ أَخَذَ اللهُ مِيثٰقَ النَّبِيِّۦنَ ( Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi) Setelah Allah menjelaskan bahwa para nabi memerintahkan untuk mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan diri kepada-Nya, maka Allah disini menjelaskan bahwa mereka membenarkan risalah dan memerintahkannya untuk membenarkannya. 
  • Dan Allah telah mengambil janji dari para nabi untuk saling membenarkan keimanan diantara mereka, saling menyuruh melakukan hal itu diantara mereka, dan menyuruh umat mereka hal itu.
لَمَآ ءَاتَيْتُكُم مِّن كِتٰبٍ وَحِكْمَةٍ (Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah) Yakni apabila Aku memberikan sesuatu dari hal-hal itu
.ثُمَّ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ (kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu) Yakni menyepakati apa yang akan Aku berikan kepada kalian

لَتُؤْمِنُنَّ بِهِۦ ( niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya) Ini merupakan isi dari sumpah dalam pengambilan janji ini. Dan ini memiliki makna permintaan sumpah dari mereka. 

Dari Ali bin Abi Thalib ia berkata: tidaklah Allah mengutus seorang nabi mulai dari Nabi Adam dan setelahnya kecuali Allah mengambil dari mereka perjanjian tentang Nabi Muhammad, apabila Nabi Muhammad diutus sedangkan mereka masih dalam keadaan hidup maka mereka harus beriman kepadanya dan menolongnya, dan menyuruh kaumnya melakukan itu dengan mengambil perjanjian kepada kaumnya tersebut.

إِصْرِى ۖ (perjanjian-Ku) Perjanjian disebut sebagai إصري karena didalamnya terdapat keteguhan yang kuat.
 قَالَ فَاشْهَدُوا۟ (Allah berfirman: “Kalau begitu saksikanlah) Yakni Allah berfirman: “maka bersaksilah”, yakni agar sebagian kalian bersaksi atas persetujuan sebagian lainnya. وَأَنَا۠ مَعَكُم مِّنَ الشّٰهِدِينَ (dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu) Yakni dan Aku atas persetujuan kalian dan menjadi saksi sebagian kalian atas sebagian yang lain.

" SELESAI SALIN"
Referensi: https://tafsirweb.com/1213-surat-ali-imran-ayat-81.html

LANJUTAN KOMENTAR Penulis 

Berdasarkan Wahyu ALLAH dalam ayat 81 dari Surat Ali Imran, terlihat bahwa kita sebagai umat manusia diminta untuk ingat adanya Perjanjian yang telah dibuat oleh ALLAH dengan Para Rasul dan Nabi,  bahwa nanti jika ada Rasul yang membawa Kitab dan Hikmah mengenai Ketauhidan maka, Para Rasul dan Nabi serta Umatnya terikat untuk terikat dengan Janji tersebut. 

Hal ini terlihat dari Komentar yang dibuat oleh  Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) dimana beliau juga mengacu adanya keterangan dari Ali bin Abi Thalib  tidaklah Allah mengutus seorang nabi mulai dari Nabi Adam dan setelahnya kecuali Allah mengambil dari mereka perjanjian tentang Nabi Muhammad, apabila Nabi Muhammad S.A.W.  diutus sedangkan mereka masih dalam keadaan hidup maka mereka harus beriman kepadanya dan menolongnya, dan menyuruh kaumnya melakukan itu dengan mengambil perjanjian kepada kaumnya tersebut.

Adapun Abdullah Yusuf Ali berkomentar bahwa Janji dari ALLAH dan Para Nabi dan Rasul tersebut mengikat Para Ahli Kitab dimana dalam Perjanjian Lama,  Nabi Muhammad tersebut dalam Deut xviii terkait bangkitnya bangsa Arab dan Isiah xiii.II dimana Kedar anak laki dari Ismail dimana nama ini digunakan untuk bangsa Arab. 
  • Juga di New Testamen (Perjanjian Baru) sebagaimana pada saat Abdullah Yusuf Ali memberi komentar,  disebutkan  Muhammad di Gospel dari ST John  https://biblehub.com/john/14-16.htmhttps://biblehub.com/john/15-26.htm dan https://biblehub.com/john/16-7.htm dimana menurut Yusuf ALi  the future Comforter tidak bisa dimaksudkan sebagai "The Holy Spirit" sebagaimana dimengerti oleh Christians / kaum Nasrani, karena Holy Spirit sudah hadir, menolong dan menuntun Jesus. Terjemahan kata Greek "Comforter: adalah "Paracletos", yang berasal dari "Periclytos", yang adalah terjemahan dari Muhammad" atau "Ahmad" lihat Quran 61. 6.
 Kita juga lihat bahwa Abdullah Yusuf Ali  mengacu  pada   Quran 61. 6 AS Saff (Barisan), dimana kita diingatkan oleh ALLAH atas perkataan Nabi Isa Putra Maryam yang berkata :   
Wahai Bani Israil Sesungguhnya aku utusan ALLAH kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang  setelahku , yang namanya Ahmad (Muhammad). Namun ketika rasul itu datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata "ini adalah tukang sihir"} 
Selanjutnya  dalam komentarnya Yusuf Ali menyatakan adanya  Gospel lainnya yang telah hilang, namun jejaknya akan tetap ada, yang telah diberikan lebih spesifik yang mengacu kepada Muhammad misalnya Gospel dari St.Barnabas, dimana terjemahan Italy terdapat di State Library (Perpustakaan Negara ) di Viena. Buku ini edisi 1902 dengan terjemahan Bahasa Inggris oleh Mr. Lonsdale dan Laura Ragg Referensi :    Komentar dari Abdullah Yusuf Ali dalam Text, Translation dan Komentar atas Holy Book AL Quran, halaman  148  foot Note 416 
Maka berdasarkan uraian diatas, Penulis yang berprofesi sebagai Business Lawyer mengamati bahwa dari kaca mata pandangan hukum Perjanjian, maka sangat menarik karena Subyek Hukum sebagai para pihak dalam Perjanjian yang tertera dalam  Ayat 81 dari Surat Ali Imran - Kitab Suci AL Quran, adalah ALLAH disatu pihak dan dan Para Rasul Nabi dilain pihak, dimana Para Rasul Rasul dan Nabi telah setuju mengikatkan diri dengan Perjanjian terkait pesan dakwah Ketauhidan - Monotheisme untuk hanya menyembah ALLAH Yang Maha Esa, dan jika nanti ada Rasul yang membawa Kitab Suci dan Hikmah yang diberikan oleh ALLAH untuk disampaikan kepada umatnya, maka Para Rasul dan Nabi telah berjanji kepada ALLAH untuk membantu dan menolong Rasul /Nabi tersebut, dimana Umatnya dari masing-masing Rasul ./ Nabi adalah turut terikat untuk mengikuti Janji yang telah dibuat masing-masing Rasul/ Nabi dengan ALLAH. Dalam Perjanjian ini ALLAH menyatakan Para Rasul / Nabi sebagai saksi dan ALLAH juga menyatakan diri NYA sebagai  saksi atas Perjanjian tersebut. 
Dengan dasar Perjanjian  antara ALLAH dan Para Rasul /Para Nabi sebagaimana diwahyukan oleh ALLAH dalam ayat 81 Surat Ali Imran Surat 3 dari Kitab Suci AL Quran, maka secara hukum perjanjian diatas  umatnya Nabi Musa juga terikat dan tunduk kepada Perjanjian yang telah dibuat oleh ALLAH S..W.T. dengan Nabi Musa, dimana menurut Komentarnya Yusuf Ali,  dalam Kitab Suci Taurat  atau dOld Testamen (atau Perjanjian Lama) yang ada sekarang (Note pada saat Yusuf Ali memberikan komentar),  Muhammad telah diceritakan di Deut xviii dan kebangkitan bangsa Arab di Isiah.xiii.II,  dimana Kedar adalah anak laki2 dari Ismail dimana  nama ini digunakan untuk bangsa Arab.Referensi : Komentar dari Abdullah Yusuf Ali dalam Text, Translation dan Komentar atas Holy Book AL Quran, halaman  148  foot Note 416 

Begitu juga di Perjanjian Baru menurut komentarnya Yusuf Ali, Muhammad disebut di Gospel dari St.John https://biblehub.com/john/14-16.htmhttps://biblehub.com/john/15-26.htm dan https://biblehub.com/john/16-7.htm dimana pengertian the future Comforter tidak bisa "The Holy Spirit" sebagaimana dimengerti oleh Christians, karena Holy Spirit sudah hadir, menolong dan menuntun Jesus. Terjemahan kata Greek "Comforter: adalah "Paracletos", which is an easy corruption from "Periclytos", yang adalah terjemahan dari Muhammad" atau "Ahmad" lihat Quran 61. 6.Referensi : Komentar dari Abdullah Yusuf Ali dalam Text, Translation dan Komentar atas Holy Book AL Quran, halaman  148  foot Note 416, maka secara hukum perjanjian diatas umat dari Nabi Isa juga terikat dengan Perjanjian antara ALLAH dan Nabi Isa. 

Karena Nabi Isa adalah diturunkan oleh ALLAH setelah Nabi Musa dan sebelum Nabi Muhammad S.A.W. maka ALLAH dalam Kitab Suci Al Quran : telah mengingatkan kita atas perkataan Nabi Isa dalam Surat 61 AS Saff (Barisan) QS :  
6.Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata : Wahai Bani Israil Sesungguhnya aku utusan ALLAH kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang  setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Namun ketika rasul itu datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata "ini adalah tukang sihir"} 
KESIMPULAN 
Berdasarkan uraian dasar Hukum Perjanjian antara ALLAH dan Para Rasul /Para Nabi diatas, maka baik umat dari Nabi Musa maupun dari Nabi Isa, secara Hukum Perjanjian yang dibuat oleh  ALLAH dan Para Rasul/Nabi dalam Surat 3 Ali Imran  ayat 81, dikaitkan dengan :
  • Old Testamen (atau Perjanjian Lama) yang ada sekarang, dimana Muhammad telah diceritakan di Deut xviii dan kebangkitan bangsa Arab di Isiah.xiii.II dimana Kedar adalah anak laki2 dari Ismail dimana  nama ini digunakan untuk bangsa Arab. 
  • Perjanjian Baru menurut komentarnya Yusuf Ali Muhammad disebut di Gospel dari St.John https://biblehub.com/john/14-16.htmhttps://biblehub.com/john/15-26.htm dan https://biblehub.com/john/16-7.htm dimana pengertian the future Comforter tidak bisa "The Holy Spirit" sebagaimana dimengerti oleh Christians/Nasrani, karena Holy Spirit sudah hadir, menolong dan menuntun Jesus. Terjemahan kata Greek "Comforter: adalah "Paracletos", which is an easy corruption from "Periclytos", yang adalah terjemahan dari Muhammad" atau "Ahmad" lihat Quran 61. 6.
 adalah terikat dan harus tunduk kepada Perjanjian yang dibuat oleh ALLAH dengan Rasul Musa dan Rasul Isa untuk menolong Rasul /Nabi Muhammad S.A.W yang diutus oleh ALLAH, dalam mendakwahkan Ilmu Ketauhidan - Monotheism yaitu Untuk hanya menyembah kepada ALLAH Yang Maha Tunggal,  setelah masa Rasul Musa dan Rasul Isa. 

ALLAH dalam Surat 7 ayat 157 dari Kitab SUci AL Quran mewahyukan kepada Nabi Muhammad S.A.W. 
Referensi : https://tafsirq.com/topik/surat+al+a%27raf+ayat+157

Terjemahan Bahasa Indonesia :

"MULAI SALIN"   
  157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

"Selesai SALIN"
Jakarta, 9 September 2019 edit 18 Sept 2019 jam 1.38 AM (bangun malam dan pelajari serta  edit )
 Agung S.Suleiman 

Thursday, September 5, 2019

ERA IT TAK ADA ALASAN TAK DAPAT ILMU KETAUHIDAN - MONOTHEISM

Sangat menarik bagi kita yang mempunyai  keinginan untuk mencarimenambah, mendalami  ilmu terkait keimanan yang benar dari ALLAH, guna mendapatkan keterangan adanya suatu Kitab Suci ALLAH yang benar-benar merupakan "Wahyu" dari ALLAH dan bukan  suatu buku yang ditulis oleh tangan manusia, karangan manusia yang kemudian berkali-kali diedit oleh manusia dari waktu kewaktu, namun dinyatakan oleh penulisnya atau sekelompok manusia yang berkepentingan adalah merupakan Firman dari ALLAH.
Kita dapat melakukan penelusuran  research melalui Internet, di Era Internet - Information Technology ("IT"} dengan sangat mudahnya mendapatkan berbagai referensi topik atau tema yang hendak kita telusuri, dari Search Google,  terkait "ilmu mencari kebenaran hakiki Ketauhidan -Monotheisme" karena ternyata sudah banyak sekali para penulis didunia internet yang telah membuat tulisan terkait keyakinan agama ini khususnya  keyakinan "Keimanan Islam",  guna mencari kebenaran akan ajaran Ilmu Ketauhidan - Monotheism yang telah diturunkan ALLAH melalui Wahyu yang disampaikan ALLAH kepada para Rasul dan Nabi sebagai utusan ALLAH.  
Tinggal kepada kita sebagai pihak yang memerlukan data tersebut untuk memilah-milah informasi tersebut,  dengan menggunakan akal pikiran serta keimanan kita serta bukti sejarah, dengan niat mencari kebenaran Keimanan karena "ALLAH"  semata, tentunya dengan minta tolong kepada ALLAH untuk dijauhkan dari godaan setan dan hawa nafsu.
Maka  di Era IT lewat Medsos, baik blog, website You Tube, dan medsos lainnya, tak ada lagi alasan  menyatakan tak mendapat informasi kebenaran Ilmu Ketauhidan -  Monotheism,  karena banyak sekali sumber data yang bisa kita peroleh.  Sehingga adalah tergantung dari kita masing-masing apakah kita hendak mempelajari agama melalui ilmu dan bukan hanya mengandalkan menganut islam,  karena alasan keturunan nenek moyang, atau islam KTP.  Kita ketahui bahwa guna mendapatkan keimanan agama islam yang benar, tidaklah bisa diperoleh dengan dasar warisan melainkan harus dipelajari oleh setiap orang melalui Ilmu yang diturunkan oleh ALLAH melalui Wahyu langsung dari ALLAH, yang disampaikan ALLAH kepada Para Rasul dan Nabi utusan ALLAH dan bukan dari buku yang ditulis oleh manusia namun dinyatakan oleh manusia merupakan Firman ALLAH, padahal pada faktanya hanyalah merupakan  "karangan" atau "adanya campur tangan manusia" maupun "editan dari manusia".  Memang elemen "Hidayah" atau taufik untuk mau mendapatkan Petunjuk dari ALLAH, hanya bisa berdasarkan "Pemberian dari ALLAH" kedalam Qolbu kita, setelah kita memang berusaha mencari sungguh-sungguh "Kebenaran agama dari ALLAH".
Yang paling pokok dalam ilmu agama adalah "Aqidah Ketauhidan - Monotheism" yang  telah didakwahkan oleh para utusan Rasul dan Nabi yang merupakan utusan dari ALLAH untuk  memerintahkan kepada umatnya untuk "hanya menyembah dan mengabdi kepada ALLAH" dan bukan ilah lain selain ALLAH.
Para Rasul dan Nabi yang telah diutus oleh ALLAH dari zaman ke zaman hingga akhir zaman ini adalah untuk berdakwah kepada umatnya untuk hanya menyembah kepada ALLAH Yang Maha Tunggal. Setelah kita menelusuri dari berbagai nara sumber dari website dan blog, nampaknya  kita memperoleh pengetahuan bahwa disetiap zaman dan masa, terlihat  "adanya kesamaan",  terjadinya  "penyimpangan" untuk cenderung "menyembah kepada suatu benda atau berhala / patung" yang bisa diambil dari misalnya para tokoh yang shaleh yang setelah meninggal dipuja dan acapkali dijadikan patung serta disembah oleh suatu kaum, yang tidak lain "adalah akibat bisikan dari Syetan/Iblis"  yang hendak menjerumuskan "manusia" agar berlaku Syirik atau menuhankan sesuatu selain ALLAH, sehingga masuk terjerembab menjadi "golong Musyrikin".  Hal ini bisa kita amati dari zamannya periode Para Rasul /Nabi Utusan ALLAH diiutus antara lain sebagai berikut : :
Nabi Nuh  sekitar "Tahun 3650" Sebelum Masehi ("SM"), dimana masyarakatnya menyembah  berbagai berhala  bernama "Wadd, Suwwa, Yaghuts, ya'uq dan nasr" yang semula adalah tokoh yang shaleh namun dijadikan Patung berhala untuk disembah oleh manusia,  sesuai firman ALLAH dalam  surat Nuh ayat 23 Al Quran. maupun Hadists Nabi Muhammad S.A.W. dimana "tafsir" atas ayat ALLAH ini, telah diterangkan oleh Para Ulama dan Ustad guna bisa kita pelajari.  
Nabi Ibrahim sekitar "Tahun 2200" Sebelum Masehi ("SM") dimana "banyak berhala disembah', yang dihancurkan oleh Ibrahim dengan memakai kampak dan dikalungkan dileher Patung Berhala yang paling besar, bahkan Raja Namrud menuhankan "dirinya sendiri". Referensi :https://id.wikipedia.org/wiki/Nimrod
Nabi Musa dan Nabi Harun, sekitar tahun  "1527 - 1407" Sebelum Masehi ("SM"), dan Musa diangkat sebagai Rasul oleh ALLAH sekitar tahun "1450 Sebelum Masehi", sesuai data yang Penulis peroleh dari   Referensi  https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/18/06/28/pb0y9p313-pengukuhan-kerasulan-musa-as dimana Firaun telah "menuhankan dirinya sendiri", sehingga pada akhirnya Nabi Musa,  Nabi Harun dan pengikutnya diselamatkan oleh ALLAH (Asy Syu'ara ayat 63 QS), sedangkan Firaun dan pengikutnya ditenggelamkan di lautan yang semula dibelah dengan tongkat Mudjizat Rasul Musa sesuai perintah ALLAH, namun tertutup kembali disaat Firaun dan pengikutnya hendak melaluiya Surat Asy Syuara ayat 66 QS https://tafsirweb.com/6476-surat-asy-syuara-ayat-66.html

Nabi Isa  putra Maryam (600 tahun sebelum Rasul / Nabi menjadi Rasul dari ALLAH).
  • Nabi Muhammad S.A.W.  lahir tahun 570 Masehi menurut ulama tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Hijiryah di Mekah dan oleh ALLAH  diutus sebagai Rasul /Nabi terakhir Penutup,  di Gua Hira, sewaktu Muhammad berumur 40 Tahun, melalui Malaikat Jibril yang menurunkan Surat Iqra ("Bacalah") Surat 20 Al Alaq (19 ayat) dan mulai berdakwah semula kepada keluarga terdekatnya  yang kemudian  kepada  (i) kaum Quraisy,  dimana banyak kaum Musyrik di Mekah yang menyembah berhala yang berada di sekeliling Kabah, maupun kepada  (ii) kaum Yahudi dan (ii) Nasrani yang berada baik di Mekah selama 10 tahun maupun Medinah dimana Rasul harus berhijrah ke Mekah dan berdakwah selama 13 Tahun, dimana  pengikut Yahudi dan Nasrani menyatakan Tuhan punya anak    ("Orang -orang Yahudi berkata : Uzair itu putera ALLAH dan orang-orang Nasrani berkata: "AL Masih itu putera ALLAH".  Demikianlah itu ucapan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu - Surat At-Taubah ayat 30),  sehingga diutus Rasul Muhammad S.A.W, untuk mengembalikan akidah Ketauhidan - Monotheism, mereka ini),    
PROSES PENCARIAN KEIMANAN.

Kita dapat amati bahwa manusia disaat mendapatkan suatu masalah atau kendala dalam kehidupannya, yang terbentur pada sesuatu hal diluar kemampuan dan kekuasaan dirinya, maka manusia tersebut berusaha  mencari kekuatan,  apa diluar dirinya yang dapat memecahkan keadaan atau kendala yang berada diluar batas kemampuan dirinya tersebut. 

Dalam pencarian memohon kepada sesuatu yang kuat yang berada diluar dirinya, yang mereka pikir dapat membantu memecahkan masalah tersebut,  maka, kita temukan ada  beberapa benda di alam diluar dirinya yang dicoba untuk disembah oleh manusia,  pada setiap periode dari zaman ke zaman, mulai dari  menyembah matahari, pohon atau benda apapun, termasuk membuat  patung berhala  yang dianggap dan dikhayalkan berkuasa diluar dirinya,  yang dianggap dapat  membantu mempengaruhi "keamanan,  kesejahteraan" kehidupan mereka,  apalagi jika mereka mengalami sesuatu kejadian yang diluar kemampuan dan kekuasaan mereka, didalam menghadapi kehidupan mereka sehari-hari. 

Nampaknya hal ini dapat  timbul dari ketidak tahuan mereka,  karena mereka belum pernah mendapatkan ilmu dari ALLAH melalui para Rasul dan Nabi, yang mengajarkan  petunjuk untuk menyembah dan mengabdi hanya kepada ALLAH sebagai Zat Tunggal yang patut disembah karena memang mempunyai "kapasitas" yang patut disembah.

Jika masyarakat tersebut mencari kehidupan sebagai "Nelayan yang mencari ikan untuk menafkahi kehidupannya, maka  biasanya mereka mencari sembahan yang mereka percaya menguasai lautan, sehingga  mereka ada yang mempercayai adanya "dewa laut" yang menguasai lautan tempat mereka mencari ikan.
Jika mereka berada di pegunungan tentunya cara mereka untuk dapat bertahan hidup mempunyai kekhasan tersendiri dimana, jika mereka menghadapi suatu kendala  diluar kemampuan dan kekuasan mereka dalam menjalankan kehidupan mereka,  maka mereka mencari sesuatu benda atau zat yang dianggap dan dipercayai berkuasa atas kehidupan di gunung tersebut bisa itu pohon maupun roh yang dianggap menguasai gunung.
Begitu juga jika mereka berprofesi sebagai petani, maka mereka mencari kekuatan dari suatu dewi yang dianggap dapat menguasai persawahan mereka. 

Proses pencarian tersebut nampaknya terjadi  pada banyak  manusia, dimanapun dia berada disegala penjuru dan belahan didunia ini, dalam rangka proses pencarian sesuatu zat atau benda yang dianggap  "mempunyai sesuatu kekuatan" yang mereka "khayalkan" mempunyai sesuatu kekuatan atas bidang yang sedang mereka hadapi masalah yang berada diluar kemampuan mereka untuk menanganinya. 

Berdasarkan uraian diatas,sesuai Kitab Suci AL Quran, ALLAH memberitahukan kepada kita yang mau beriman kepada ALLAH bahwa ALLAH telah menurunkan Kitab Suci melalui Para Rasul/ Nabi utusan ALLAH yang menerangkan adanya Petunjuk adari ALLAH mengenai adanya ALLAH yang patut disembah oleh manusia, mengingat banyak sekali tanda - tanda kebesaran dari ALLAH didunia ini yang dapat diamati, termasuk adanya matahari (pelita besar bercahaya), bintang, bulan yang beredar menurut orbitnya secara teratur (sehingga bisa dijadikan patokan hitungan tahun dan bulan), bergantinya siang dan malam, adanya tumbuhan-tumbuhan dan kebun yang lebat, mulai dari biji, pohon, batang, daun, buah, kembang hingga tanaman menjadi kering berwarna kuning, layu  dan mati,  banyaknya binatang dari segala jenis baik didarat, laut, udara yang dapat dijadikan makanan maupun perlengkapan lainnya oleh manusia, gunung, tanah, semua yang ada dibawah bumi termasuk segala jenis besi, batu-batuan yang berada dibawah bumi, serta manusia itu sendiri yang terdiri dari berbagai suku warna kulit dan suku serta bangsa, dimana tanda-tanda kebesaran dan kekuasaaan ALLAH ini merupakan "Bukti Nyata" adanya Pencipta yang bernama ALLAH sesuai dengan Firman ALLAH dalam Kitab Suci AL Quran, bagi orang yang berakal dan berpikir.   
Hingga saat ini selama kita berada didunia kita sebagai manusia tidak dapat melihat ALLAH Yang Maha Gaib. Nanti bagi orang yang beriman dan masuk Surga yang diciptakan oleh ALLAH, diizinkan oleh ALLAH untuk dapat melihat ALLAH. 
Maka proses untuk dapat bertemu dan melihat ALLAH haruslah melalui tahapan ujian didunia ini, dimana jika sesorang hingga mati,  ternyata masih mengingkari untuk hanya menyembah kepada ALLAH Yang Maha Tunggal,dan menyembah zat atau benda lain selain ALLAH,   maka sesuai Firman ALLAH  dalam AL Quran orang tersebut dikategorikan sebagai Syirik dan tidak diampuni dosanya oleh ALLAH.

Dalam Kitab Suci ALLAH menyatakan bahwa ALLAH tidak akan menghukum orang atau umat sebelum diturunkan seseorang Rasul / Nabi yang memberikan petunjuk, kepada siapalah sesungguhnya  mereka itu harus menyembah dan meminta tolong.
Setiap manusia akan berbeda satu dengan lainnya didalam mencari kebenaran Ilmu untuk menguak Ketauhidan - Monotheisme, dimana saat mendapatkan atau diberikan hidayah oleh ALLAH juga berbeda satu  dengan lainnya, dimana adalah tergantung dari kehendak ALLAH siapa yang hendak diberikan Hidayah untuk mau mendapatkan Petunjuk dari ALLAH dari Kitab Suci AL Quran. Yang penting manusia haruslah tidak berhenti untuk mencari kebenaran hakiki atas Keyakinan Ketauhidan Monothesme ini.   
ALLAH  juga menyatakan dalam Kitab Suci AL Quran maupun penjelasan Rasul Muhammad S.A.W dalam Hadistnya bahwa, jika orang tersebut tidak mengikuti petunjuk dari ALLAH, atau mengingkari ayat ALLAH, maka "Syetan atau Iblis" akan menjadi pimpinan mereka yang berusaha "menggoda dan menyesatkan manusia" untuk menyembah sesuatu selain ALLAH. 

Kita sebagai manusia harus sadar sesadar-sadarnya  bahwa setiap perbuatan atau langkah yang diingatkan oleh ALLAH "untuk tidak dilakukan"atau "dilarang", terdapat hikmah karena perbuatan maupun tindakan yang tidak diridhoi ALLAH tersebut merupakan "Pintu Masuk" atau "Entry Point" bagi Syetan atau Iblis untuk membisikan bisikan "jahat" kepada manusia  untuk melanggar perintah ALLAH, sehingga terasa pada saat tersebut, bahwa  "seolah-olah mata (bathin) dan telinga (bathin) kita adalah tertutup untuk mendengarkan ayat suci ALLAH maupun panggilan Sholat misalnya, sehingga Qolbu kita bisa tertutup atau ditutup oleh ALLAH karena perbuatan pelanggaran kita tersebut maupun ada "penyakit" dalam Qalbu kita untuk tidak  mau mendengarkan atau membaca ayat suci dari ALLAH maupun mendengarkan Adzan Panggilan Sholat.

Adapun "Pintu Masuk" atau "Entry Point" bagi setiap manusia untuk mendapatkan Hidayah atau Taufik untuk mau membaca Petunjuk berupa Wahyu dari ALLAH yaitu Kitab Suci AL Quran guna dapat "meningkatkan, menambah  "Keimanan" dan "Ketaqwaan" kita, adalah segala Perintah yang diminta oleh ALLAH untuk dilakukan baik yang wajib maupun yang sunnah, khususnya membaca Kitab Suci Al Quran dan Hadist serta mendengarkan berbagai Tausyiah dari para Ustad dan Ulama yang dapat peroleh baik di Mesjid (Rumah ALLAH)  maupun lewat media Sosial di Era IT ini, baik di Website, Blog, You Tube. 
Sebagai Contoh : Para Ustad sering menyatakan bahwa jika kita melakukan Puasa Sunnah  dibulan Suci Muharam, misalnya Puasa Senin dan Kamis, maka, dengan melaksanakan Puasa tersebut, dengan niat semata mencari Ridho ALLAH, maka  kita akan cenderung untuk menjaga agar Puasa tersebut tidak batal dan kita akan melakukan banyak ibadah lainnya seperti Sholat 5 Waktu,  tepat waktu, berjamaah bagi kaum laki-laki di Mesjid, maupun melakukan amal saleh. Begitu juga jika kita melakukan Puasa sunnah,  maka kita akan tergerak untuk mau membaca Kitab Suci AL Quran. Dengan demikian salah satu Contoh "Entry Point" bagi Qolbu kita untuk mau dan bersedia diisi dengan pemahaman ayat Suci Al Quran maupun Sholat,  adalah dengan melakukan "Puasa Sunnah".         .          
Terkait hal diatas, maka  Penulis juga merasakan kesadaran untuk memahami pengertian "Mubahalah", setelah tadi malam membaca Kitab Suci AL Quran Surat Al Imran ayat 61, dimana  ALLAH meminta kepada Rasul Muhammad S.A.W. untuk melakukan "Mubahalah" kepada utusan Nasrani Najran yang membantah Nabi Muhammad yang mendapatkan ilmu dari ALLAH bahwa Al Masih Putera Maryam adalah Rasul ALLAH kepada Bani Israel, dimana Isa bukan merupakan anak Tuhan, sebagaimana diyakini oleh kaum Nasrani termasuk Nasrani dari Najran. 
Wahyu ALLAH dalam Surat Ali Imran ayat 61 adalah : 
Copy Cut Paste - Mulai Salin :Referensi: https://tafsirweb.com/1193-surat-ali-imran-ayat-61.html  www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-ali-imran-ayat-52-61.html

   وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ 
Arab-Latin: Fa man ḥājjaka fīhi mim ba'di mā jā`aka minal-'ilmi fa qul ta'ālau nad'u abnā`anā wa abnā`akum wa nisā`anā wa nisā`akum wa anfusanā wa anfusakum, ṡumma nabtahil fa naj'al la'natallāhi 'alal-kāżibīn.
 Terjemahan Bahasa Indonesia :
Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita "bermubahalah" kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.
"Selesai Copy Cut Paste - Selesai SALIN"

Maka berdasarkan Wahyu ALLAH tersebut diatas, ternyata pada era Nabi Muhammad masih hidup dan berdakwah, terdapat  kaum Nasrani dari Najran yang telah  membantah wahyu ALLAH yang meng firmankan bahwa Nabi Isa, bukanlah merupakan anak dari Tuhan melainkan hanyalah merupakan Rasul dari ALLAH kepada Bani Israel, dimana Nabi Isa  mendakwahkan kepada Bani Israel  : untuk hanya menyembah kepada ALLAH dan tidak kepada sesuatu selain ALLAH
Dalam ayat 61 dari Surat ALi Imran dari Kitab Suci AL Quran (QS), ALLAH me- wahyukan kisah mengenai kisah Isa setelah Nabi Muhammad S.A.W memperoleh ilmu dari ALLAH.sebagaimana terurai dalam Surat ALi Imran QS diatas mengenai Keluarga Imran ayat 33 hingga ayat 60 dari Surat Ali Imran, dimana isteri Imran bernazar kepada ALLAH atas janin anak yang dikandungnya untuk menjadi hamba yang mengabdi kepada ALLAH. ayat 35 dari Surat Ali Imran.  Ternyata  anak dari istri Imran yang diberikan oleh ALLAH adalah anak perempuan,  yang kemudian oleh isteri Imran,  anak perempuan tersebut dinamakan Maryam, dimana isteri Imran memohon kepada ALLAH perlindungan untuknya dan anak cucunya dari (ganguan setan yang terkutuk. (ayat 36 dari Surat Ali Imran). ALLAH menerima dengan penerimaan yang baik dan menyerahkan pemerilharaannya kepada Zakaria. Maryam ini kemudian melahirkan Nabi Isa, yang penciptaannya adalah sama dengan Nabi Adam tidak melalui proses hubungan antara wanita dan perempuan melainkan diciptakan ALLAH sesuai kehendak ketetapan ALLAH. 
Dalam ayat 45 dari Surat Al Imran ini, Malaikat berkata kepada Maryam, Sesungguhnya ALLAH menyampaikan kabar gembira tentang sebuah kalimat (firman dari - NYA (yaitu seorang putra) bernama Al Masih Isa Putra Maryam, seorang terkemuka didunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada ALLAH. (ayat 46 dari Surat Al Imran) dan dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa,  dan dia termasuk diantara orang-orang yang saleh.  ALLAH mengajarkan kepada Isa Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. dan (ayat 47) Dan sebagai Rasul kepada Bani Israel.(dia berkata kepada mereka :

"Copy Cut Paste Mulai Salin " dari Referensi : https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-49
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. 
"Selesai SALIN" 

Selanjutnya dari penelusuran reseach Surat AL Maidah ayat 75 
.       https://atafsirquran.blogspot.com/2013/02/tafsir-surat-al-; maidah-ayat-74-82.html
Copy Cut Paste Mulai Salin 
75.[4] Al Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran, keduanya biasa memakan makanan[5]. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat (yang menunjukkan keesaan Kami) kepada mereka (Ahli Kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (dari kebenaran). 
  Surat Al Maidah 5 ayat 116 
Terjemahan : 
https://alquranmulia.wordpress.com/2017/11/04/tafsir-ibnu-katsir-surah-al-maa-idah-ayat-116-118/

"Mulai Salin"  
116,  Dan (ingatlah) ketika ALLAH berfirman : 
Hai Isa Putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : " Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain ALLAH?" Isa menjawab : "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan -nya maka tentunya Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa  yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib. 
117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka, kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku mengatakannya yaitu : "Sembahlah ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada diantara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.  
118. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau yang Maha  Perkasa lagi Maha Bijaksana.
 "Selesai Salin" 
Bahkan dalam AL Quran, Surat Al Maidah (Hidangan) ayat 72 ,  ALLAH mewahyukan  :

Terjemahannya :
Mulai Salin :
   72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya ALLAH  adalah Al Masih Putera Maryam, padahal Al Masih (sendiri) berkata: :"Hai Bani Israel Sembahlah ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) ALLAH, maka pasti ALLAH mengharamkan  kepadanya Surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi .orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
"Selesai SALIN"


  • KETERANGAN MUBAHALAH  YANG  DILAKUKAN  RASUL. 
Keterangan mengenai Mubahalah yang ALLAH meminta Nabi Muhammad S.A.W katakan kepada utusan Nasrani Najran, adalah : disebabkan masing -masing dari pihak Nabi Muhamad S.A.W dan utusan Nasrani Najran, tetap berbeda pendapat mengenai kebenaran Wahyu ALLAH bahwa Nabi Isa Putera Maryam adalah Rasul ALLAH dan bukan anak tuhan, maupun Isa bukan dalam posisi sebagai tuhan,  sedangkan dilain sisi utusan Nasrani Najrani tetap bersikukuh bahwa Isa adalah anak Tuhan bahkan memposisikan Isa dalam posisi tuhan, maka adalah percuma dan tidak ada gunanya melanjutkan perdebatan tersebut, sehingga  menyebabkan ALLAH menurunkan ayat 61 dari Surat ALi Imran QS tersebut diatas, dimana ALLAH  meminta Nabi Muhammad S.A;W; mengadakan Mubahalah ini, yaitu doa agar ALLAH menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta.
Catatan kaki : Referensi Terjemahan - Text, Translation and Commentary dari The Holy Quran, dimana terjemahan dan komentar ini dibuat oleh Abdullah Yusuf Ali Published by Amana Corporation, Jumada Al Akhirah 1409 A.H. January 1989.dalam Catatan Kaki no 400 halaman 143 diterangkan Pada tahun Deputations 10th of Hijrah, datang utusan Kedutaan Christian dari Najran (towards Yaman, sekitar 150 miles North of San'a). Mereka ini tertarik dengan ayat AL Quran terkait posisi yang benar dari Nabi Isa (Christ), sehingga mereka mengadakan hubungan dengan Negara Islam yang baru ini. Tapi karena kebiasaan (ingrained habits and customes mereka), telah mencegah mereka untuk menerima Islam. Maka Nabi Muhammad S.A.W yang teguh  imannya, mengusulkan Mubahalah yaitu pertemuan dimana kedua belah pihak akan summon bukan hanya orang lelaki mereka namun juga wanita dan anak-anak mereka, dengan sungguh sungguh secara ikhlas berdoa  kepada ALLAH dan meminta adanya Laknat (Curse) dari ALLAH kepada siapa yang berdusta. Mereka yang mempunyai keimanan yang murni dan sungguh-sungunh benar tidak akan menolak ajakan Mubahalah ini. 

Pada saat Mubahalah hendak dilaksanakan, Rasul Nabi Muhammad S.A.W. keluar bersama dengan Al Hasan dam AL Husain, Fatimah dan Ali.     

Namun utusan Nasrani dari Narjan ini menarik diri (decline) dan mereka diperbolehkan menarik diri dari Mubahalah ini dan dengan jiwa toleransi dan  janji "mereka akan dilindungi" oleh Negara dan sebagai timbal balik mereka bersedia bayar "the wages of rule"disebut  A'ini Akbari - (atau di nara sumber lain bayar Jizyah (semacam upeti) kepada Negara. Maka pulanglah utusan Nasrani Najran ini .                


KESIMPULAN :
Berdasarkan uraian diatas, maka kita dapat simpulkan bahwa memang hal yang paling utama dan sangat berharga dan jangan sampai hilang, dalam Aqidah adalah adalah "Iman" yang diberikan oleh ALLAH kepada kita, untuk menyerap dan terbuka Qolbu kita untuk menerima Petunjuk dari ALLAH yang disampaikan kepada Para Rasul /Nabi utusan ALLAH terkait ajaran Konsep Ilmu  Ketauhidan - Monotheisme, untuk "menyembah dan mengabdi hanya kepada ALLAH Yang Maha Tunggal, Tempat semuanya Bergantung, Tidak Beranak dan tidak diperanakan, dan tidak ada yang menyamai ALLAH, sehingga kita dilarang untuk menyembah "ilah" selain ALLAH, dimana Iman ini diberikan berdasarkan "Hidayah" yang diberikan hanya oleh ALLAH kepada manusia yang dikendaki ALLAH.
Para Rasul dan Nabi tidak dapat memberikan Hidayah, dimana Para Rasul dan Nabi sebagai Utusan ALLAH  berkewajban untuk berdakwah dengan memberikan Peringatan dan Kabar Gembira kepada manusia khususnya : Hanya untuk menyembah dan mengabdi kepada ALLAH dan bukan kepada ilah selain ALAH.
Dengan dasar keimanan diatas, maka ternyata menurut Wahyu ALLAH dalam Surat Al Maidah ayat 72 diatas.:   "  .........padahal  Nabi Isa  (sendiri) berkata: :"Hai Bani Israel  :   Sembahlah ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) ALLAH, maka pasti ALLAH mengharamkan  kepadanya Surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi .orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

Kita melihat bahwa pengaruh Paganisme serta penyembahan berhala, atau mempersekutukan sesuatu yang lain dengan ALLAH,  disemua belahan dunia, antara lain :
  • di  Babylonia - dimasa Nabi Ibrahim, banyak berhala disembah yang dihancurkan oleh Rasul Ibrahim,
  • di  Mesir dimasa Firaun - Nabi Musa dimana Firaun menuhankan diri sendiri, termasuk saat Samiri membuat "sapi" untuk disembah sewaktu Nabi Musa melaksanakan tugas atas perintah ALLAH, selama 40 hari, pergi dan menyerahkan kepada Nabi Harun untuk mengawasi umatnya,
  • di Romawi - dimasa setelah Nabi Isa diangkat dan diselamatkan oleh ALLAH, dimana pengaruh penyembahan kepada patung berhala yang disembah kaum Romawi,
  • di Mekah adanya banyak berhala yang disembah kaum Musyrik arab di sekeliling Kabah,  serta pengikut Yahudi dan Nasrani yang menyatakan Tuhan punya anak    ("Orang -orang Yahudi berkata : Uzair itu putera ALLAH dan orang-orang Nasrani berkata: "AL Masih itu putera ALLAH". Demikianlah itu ucapan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu - Surat At-Taubah ayat 30),  sehingga diutus Rasul Muhammad S.A.W, untuk mengembalikan akidah Ketauhidan - Monotheism, mereka ini),     
dimana secara nyata, Paganism -  Penyembahan Berhala ini,  telah merusak  ajaran Ketauhidan - Monotheism, mulai dari  Syirik nyata hingga syirik yang tersamar, dimana di zaman modern saat ini banyak manusia yang menyembah Jabatan, Kursi, Uang, Materi,  yang dirasakan dapat memberikan Keabadian atau Kekekalan - Fasilitas Kekayaan Kepangkatan kepada manusia dan keturunannya, sehingga terlihat bahwa manusia banyak sekali yang  "lupa dengan amanah" yang dibebankan pada orang yang menjabat Jabatan atau Kursi tersebut baik di Pemerintahan maupun Legislatif serta Judikatif, atau segala macam jabatan-jabatan Firaun-firaun kecil yang menyalahkan gunakan Jabatan tersebut dan lupa melaksanakan Amanah yang menempel pada Jabatan tersebut karena Mengikuti atau menuhankan "Hawa Nafsu"


Jakarta, 5 September 2019 di-edit Sore hari Jumat  tanggal 6 September 2019, 7 September 2019

Agung Supomo Suleiman  
AGUNGSS SPIRITUAL BLOG    
<

Saturday, August 31, 2019

MENCARI KEBENARAN HAKIKI KETAUHIDAN MONOTHEISM

Sesuai nasehat Para Ahli Agama Islam/ Ustad /Ulama, jika kita bangun tengah malam dan kita membaca Kitab Suci AL Quran dimalam hari, maka In Syaa ALLAH, kita  dapat lebih  meresapi makna dari ayat suci yang diturunkan oleh ALLAH dalam Kitab Suci AL Quran.

Mungkin karena suasananya sepi di malam hari dimana kebanyakan manusia sedang istirahat tidur, sehingga dalam keheningan malam rasanya nyaman dan tidak tergesa-gesa didalam membaca ayat suci AL Quran tersebut.

Hal diatas sesuai  penjelasan dari Imam an Nawawi dalam Buku Al Adzkar an-Nawawi yang menyebutkan waktu -waktu yang diutamakan membaca Al Quran.

Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar an-Nawawi menyebutkan waktu-waktu yang diutamakan membaca Al-Quran. Menurut Imam an-Nawawi, ada waktu-waktu tertentu yang disebut lebih utama untuk membaca Al-Qur’an.
"SALIN" 
Pertama, waktu malam. Mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbitnya fajar. terutama di paruh waktu malam, mulai jam 12 malam sampai terbit fajar. Ini disebut Imam an-Nawawi sebagai waktu yang paling utama. Sedangkan antara Maghrib sampai Isya di sebut waktu yang dianjurkan (mahbubah)
Kedua, waktu siang. Adapun yang paling utama di waktu siang ini adalah setelah shalat subuh. Menurut Imam an-Nawawi, tidak ada waktu yang dimakruhkan dalam membaca Al-Quran, walaupun di waktu-waktu yang dimakruhkan untuk shalat.
"Selesai Salin"

Berdasarkan keterangan diatas, maka Penulis tadi malam sewaktu bangun dari tidur malam, Alhamdulillah membuka Kitab Suci AL Quran dan membaca Tema "Menginfakan Harta di Jalan ALLAH yang terdapat dalam  : Surat Al Baqarah surat 2 ayat 261,  ALLAH memberi perumpamaan.

Terjemahan : 261 
Perumpamaan orang yang menginfakan hartanya dijalan ALLAH seperti sebutir biji yang menumbuhkan 7 (tujuh) tangkai, pada setiap tangkai ada 100 (seratus) biji. ALLAH melipat gandakan bagi siapa yang dikehendaki. Dan ALLAH Maha Luas dan Maha Mengetahui.  
Kita dapat amati bahwa ALLAH didalam menerangkan hikmah dalam Kitab Suci AL Quran seringkali memberikan perumpamaan dengan sesuatu yang diciptakan oleh ALLAH, dimana  dalam perbuatan orang yang melaksanakan infak atas harta kita dijalan ALLAH, ALLAH memberikan perumpamaan dengan tumbuhan ciptaan ALLAH, yaitu seperti sebutir biji yang menumbuhkan 7 (tujuh) tangkai,  dimana setiap tangkai ada 100 ( Seratus) biji. 

Dengan menggunakan akal kita (dimana akal kita adalah diciptakan dan diberikan oleh ALLAH kepada setiap orang yang diciptakan oleh ALLAH), maka didalam membaca perumpamaaan yang diberikan oleh ALLAH,  dalam Surat Al Baqarah ayat 261 Kitab Suci AL Quran,  maka kita dapat memperoleh gambaran bahwa :
Setiap perbuatan amal saleh yang dilakukan oleh orang berupa tindakan "menginfakan harta" yang dikaruniakan oleh ALLAH kepada kita, dijalan ALLAH, maka ALLAH akan melipatkan pemberian obyek infak kita dengan perumpamaan sebutir biji, yang menumbuhkan 7 (tujuh) Tangkai.
Setiap tangkai ada 100 (seratus) biji,  sehingga 7 (tujuh) tangkai dikalikan dengan 100 (seratus) akan  menjadi 700 (Tujuh ratus)  Biji.  

Maka  ALLAH melipat gandakan infak kita dengan 700 (Tujuh ratus) kali lipat bagi siapa yang dikehendaki oleh ALLAH. Dan ALLAH Maha Luas dan Maha Mengetahui. 
Kita sebagai orang yang beriman, haruslah yakin dengan firman ALLAH diatas,  kita  sangat tercerahkan,  dimana ALAH meminta kita untuk "tidak boleh ragu-ragu" dengan firman ALLAH. 
  • KITAB  SUCI  AL QURAN  TIDAK ADA KERAGUAN MERUPAKAN  PETUNJUK  BAGI   ORANG  YANG  BERTAQWA 
Kitab Suci Al Quran ini "tidak ada keraguan" padanya merupakan petunjuk bagi mereka yang bertaqwa yaitu mereka yang beriman kepada :
(a) yang gaib,
(b) melaksanakan sholat, dan
(c) "menginfakan sebagian rejeki" yang Kami berikan kepada mereka,
(d)  beriman kepada (AL Quran) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang diturunkan sebelum engkau {catatan kaki : yang turunkan kepada nabi-nabi sebelum  Nabi Muhammad S.A.W., ialah Taurat, Zabur, Injil dan suhuf-suhuf (lembaran-lembaran yang tidak seperti kitab} dan
(e) mereka yakin akan hari akhirat.  
...merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah oang yang beruntung. 
Karena Penulis berprofesi sebagai "Business Lawyer", Penulis terbiasa mengacu pada dasar hukum, didalam membuat pandangan hukum, advis hukum, membuat perjanjian /kontrak, maupun membuat artikel hukum.

Dengan dasar latar belakang ini, maka  terkait membaca Firman  ALLAH dalam Kitab Suci AL Quran, maupun  untuk mengetahui suatu tema atau peristiwa, yang terkait  dengan ilmu agama islam,  tentunya Penulis,   akan mengacu kepada Surat dan ayat yang terdapat dalam Kitab Suci AL Quran, maupun Hadist  sebagai Sumber informasi ilmu agama islam. 
Sehubungan dengan hal ini,  Penulis merasakan sekali ada "perbedaan yang sangat mendasar" antara Sumber Hukum buatan manusia yang dapat berupa Undang-undang (produk Politik Eksekutif - Penguasa dan DPR /Parlemen) atau adat kebiasaan - yang  merupakan dasar hukum buatan manusia,  dibandingkan dengan Kitab Suci Al Quran.
Kita sebagai orang beriman dari kaum Muslim / Islam, diberitahukan oleh ALLAH dalam beberapa Surat dan ayat dalam Kitab Suci AL Quran, bahwa   :
Kitab Suci AL Quran adalah merupakan "Wahyu langsung" dari ALLAH yang "sama sekali TIDAK ADA  campur tangan dan intervensi atau editan" dari manusia atas Kitab Suci dari ALLAH tersebut. 
Maka kita sebagai penganut Muslim yang beriman,  diberitahukan oleh ALLAH maupun sabda dari Rasul Muhammad S.A.W.  bahwa : 
semua isi Kitab Suci AL Quran ini,  adalah merupakan Wahyu,yang disampaikan oleh ALLAH melalui Malaikat Djibril  kepada Rasul /Nabi Muhammad S.A.W., sebagaimana seringkali di acu dalam Kitab Suci Al Quran maupun Hadist dari Rasul / Nabi Muhammad S.A.W.  dimana Wahyu dari ALLAH dalam Kitab Suci AL Quran  sama sekali bukanlah perkataan atau ucapan dari Nabi Muhammad S.A.W. 
Maka berangkat dari konsep keimanan - keyakinan diatas,  kita sebagai orang muslim harus berusaha secara istiqomah - tekun, teguh, konsisten  bertaqwa dan beriman, dengan memaksakan diri kita untuk mau membaca isi Kitab Suci AL Quran, serta Hadist Nabi Muhammad S.A. W. dan  mendengarkan tausyiah / ceramah dari Para Ustadz. 

Terkait hal ini didalam Era Informasi saat ini,  kita bisa banyak mendapatkan data dari Website maupun You Tube dari Para Ustadz maupun penulisan terkait ilmu agama di Website atau Blog. 

Sesuai Firman ALLAH di  Surat Al Baqarah Surat 2 ayat 1, 2, 3 ,4 dan 5 sebagaimana diacu diatas, maka kita kaum beriman penganut Muslim, "harus yakin beriman dan percaya tanpa-ragu-ragu" bahwa Kitab Suci AL Quran adalah Kitab Wahyu  dari ALLAH, yang diturunkan kepada Rasul / Nabi Muhammad S.A.W, melalui malaikat Djibril,   dan harus beriman kepada Kitab-Kitab Suci terdahulu yang diturunkan oleh ALLAH berupa Wahyu yang diturunkan kepada Para  Nabi/Rasul sebelum Nabi Muhammad S.A.W.

  • KONSEP AQIDAH KETAUHIDAN - MONOTEISME
Kitab - kitab Suci ALLAH, yang diturunkan ALLAH kepada para Rasul /Nabi pada Pokoknya berisi "Aqidah Ketauhidan - Monotheism", untuk beriman dan hanya menyembah dan mengabdi kepada "ALLAH Yang Maha Esa", dimana :
ALLAH adalah Tuhan yang bergantung kepada-NYA segala sesuatu,
ALLAH tidak beranak dan tidak pula diperanakan, dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan ALLAH sesuai dengan Surat Ikhlas (Memurnikan Ke-Esaan ALLAH) Surat ke 112 - Turun di Mekah - Makiyah - 4 ayat.  
Ke-esaan ALLAH ini haruslah disampaikan dan didawahkan oleh Para Rasul/Nabi kepada umatnya, dimana Rasul Nabi Muhammad S.A.W adalah merupakan Rasul /Nabi penutup di akhir zaman ini, dari Para Rasul/ Nabi sebelumnya.
Konsep menyerahkan diri kepada ALLAH Yang Maha Esa (Islam /Muslim) adalah Konsep Ketauhidan - Monotheism dari seluruh Rasul dan Nabi yang diutus oleh ALLAH kedunia ini.
Kita ketahui, bahwa dalam perjalanan waktu, Nabi Ibrahim sebagai Pelopor Ke-Tauhidan - Monotheisme  diutus oleh ALLAH kepada Raja Namrudz di Babilonia pada sekitar tahun 2200 Sebelum Masehi ("SM") (Foot Note: Wikipedia), dimana Namrudz yang diberikan kerajaan oleh ALLAH ternyata menjadi sombong,  bahkan telah menuhankan dirinya sendiri seperti Firaun;
Terkait dengan Firaun, kita mengetahui bahwa ALLAH mengutus Rasul Musa  dan Nabi  Harun untuk mengingatkan dan berdakwah kepada Firaun, dimana Firaun juga mengklaim dirinya sebagai tuhan.

Rasul /Nabi Musa . hidup pada sekitar tahun 1527 - 1407 Sebelum Masehi, dan Musa diangkat sebagai Rasul oleh ALLAH sekitar tahun 1450 Sebelum Masehi, sesuai data yang Penulis peroleh dari   Referensi   https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/18/06/28/pb0y9p313-pengukuhan-kerasulan-musa-as    
Pada masa Raja Namrud di Babilonia, banyak berhala yang disembah termasuk oleh Ayah (atau Paman) dari Ibrahim, dimana :
Nabi Ibrahim inilah yang diutus oleh ALLAH menjadi Rasul untuk mendawahkan Ketauhidan - Monotheism, kepada Raja Namrudz dan pengikutnya  untuk hanya menyembah dan mengabdi kepada ALLAH, tiada tuhan melainkan ALLAH. 
(Catatan dari Foot Note: Wikipedia) kita dapat data bahwa Namrudz adalah keturunan ke-5 dari Nuh. Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin Kanʻān bin Kush bin Ham bin Nuh ).Selanjutnya kita dapat data dari Fote Note ini bahwa : 
  • Nuh adalah seorang rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Qur'an. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. Diperkirakan ia tinggal di wilayah Selatan Irak modern.
Dalam Kitab Suci AL Quran Surat ke 71 ALLAH menurunkan Surat Nuh yang terdiri dari  28 ayat. Penulis Copy CUT  PASTE - Salin" dari https://tafsirweb.com/37317-surat-nuh.html
 إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ Arab-Latin: innā arsalnā nụhan ilā qaumihī an anżir qaumaka ming qabli ay ya`tiyahum ‘ażābun alīm
Terjemahan Arti:  1.  Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih”,
قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ qāla yā qaumi innī lakum nażīrum mubīn  
2.  Nuh berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu,
 أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ ani’budullāha wattaqụhu wa aṭī’ụn  
3.  (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, 
Referensi: https://tafsirweb.com/37317-surat-nuh.html
"Selesai SALIN"

Pada masa Nabi Nuh, masyarakatnya berlaku syirik dengan menyembah berhala bernama Wadd, Suwwa, Yaghuts, ya'uq dan nasr sesuai surat Nuh ayat 23 Al Quran.

"Mulai SALIN"
wa qālụ lā tażarunna ālihatakum wa lā tażarunna waddaw wa lā suwā’aw wa lā yagụṡa wa ya’ụqa wa nasrā  
23.  Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr”.
Penulis "menyalin  Copy Cut Paste - Mulai SALIN " Tafsiran Al - Mukhtashar /Markaz Tafsir Riyadh dibawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah Bin Humaid ( Imam Masjidil Haram dari Referensi Website dibawah ini :  

"Mulai Salin - Copy Cut Paste" : 


23. وَقَالُوا۟ (Dan mereka berkata) Yakni para pemimpin berkata kepada para pengikut mereka untuk memperdaya mereka agar menyelisihi Nuh. لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمْ(Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu) Yakni janganlah kalian meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kalian, yaitu patung-patung dan gambar-gambar yang mereka miliki, yang kemudian disembah oleh orang-orang Arab setelah mereka. وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا(dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr)

TAFSIRANNYA :
Yakni janganlah berhenti menyembah patung-patung ini. Ini merupakan nama-nama orang shalih yang hidup pada rentang zaman antara Nabi Adam dan Nabi Nuh, namun kemudian kaum Nabi Nuh membuat patung mereka di tempat-tempat ibadah mereka. Kemudian datang generasi setelah mereka, dan Iblis membisikkan kepada mereka: “orang-orang sebelum kalian dahulu menyembah patung-patung ini, maka sembahlah ia.” Maka mereka menyembahnya; sehingga itulah pertama kali terjadi penyembahan berhala. Lalu patung-patung itu sampai di jazirah Arab dan disembah oleh sebagian kabilah.
"SELESAI SALIN - Copy Cut Paste"

Komentar Penulis terkait data mengenai Nabi Nuh diatas :  
Berdasarkan data diatas, maka terlihat pada Era Nabi Nuh, yang menjadi Nabi sekitar tahun 3650 Sebelum Masehi, ternyata masyarakatnya banyak yang syirik menyembah penyembahan tuhan selain ALLAH, dan tidak mau mengikuti dakwah dari Rasul Nuh.  Menurut ajaran Islam, Nabi Nuh  adalah 10 generasi setelah Nabi Adam. 
Kembali Ke Pembahasan Rasul Ibrahim : 

Dari Silsilah Nabi maka kita dapat ketahui bahwa :  Nabi Ibrahim, menurunkan 2 (dua)  garis keturunan silsilah para Rasul dan Nabi yaitu
(a) dari Nabi Ishak anaknya Nabi Ibrahim dari Sarah isteri Rasul Ibrahim yang pada jalurnya menurunkan garis keturunan para Nabi hingga Nabi Isa (600 Tahun sebelum Nabi Muhammad S.A.W.)  dan
(b) dari Nabi Ismail anaknya Nabi Ibrahim dari Siti Hajar, yang  pada jalur turunannya menurunkan Rasul /Nabi Muhammad S.A.W. sebagai Rasul Nabi Penutup diakhir zaman ini.         
Penulis yang berlatar belakang praktek sebagai  Business Lawyer lebih dari 30 Tahun semenjak tahun  1979/1980 dan sebelumnya Syukur Alhamdulillah telah  mengecap pendidikan Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Tahun 1973-1979/1980), tentunya terdidik untuk berusaha mencari "Kebenaran Dasar Hukum". 
Terkait Ilmu Agama, Penulis berusaha  mencari Kebenaran atas Sumber ajaran Ketauhidan - Monotheism, dimana karena banyak nama - nama Para Rasulnya/ Nabinya  dari Penganut Agama Yahudi maupun Nasrani, maupun Islam "yang sama"  antara lain Nabi Nuh, Rasul Ibrahim,  Ismail Ishak, Ismail,  Daud, Sulaiman, Yusuf, Yunus, Isa.    
Maka  jika pada "Fakta Kenyataan" terdapat atau terjadi "Adanya Perbedaan Konsep Mengenai Ketauhidan - Monotheisme" apalagi "hal yang sangat Penting dan Signifikan" bahwa :
ALLAH Maha Esa, ALLAH tidak beranak dan tidak diperanakan, tentunya dengan jarak tenggang waktu yang sangat jauh antara Rasul /Nabi Ibrahim yang diutus oleh ALLAH pada tahun sekitar Tahun 2200 Sebelum Masehi, Rasul /Nabi Isa Putera Maryam (600 tahun sebelum Nabi Muhammad diutus), nampaknya terjadi penyimpangan atas Kebenaran Ajaran Ketahuidan Monotheism oleh umat atau pengikut  dari Para Rasul dan Nabi  tersebut.
Maka untuk dapat mengetahui lebih dalam Ilmu Ketauhidan - Monotheism, nampaknya "kita tidak bisa terhindar" untuk berusaha mencari "Data Perbandingan Keyakinan ini" dari "Para Ahli Agama", yang mempunyai "Kekhususan" /  "Spesialisasi Perbandingan Agama".
Dari data di Website dan Medsos, dapat kita amati bahwa  dalam perjalanan pencarian "Kebenaran Hakiki Ketauhidan Monotheism" melalui Perbandingan Agama ini, banyak diantara mereka, dengan membaca segala Kitab Agama termasuk Kitab Suci Alquran, pada akhirnya telah menemukan atau mendapatkan Hidayah dan Petunjuk dari ALLAH bahwa semua Para Rasul dan Nabi telah diutus oleh ALLAH untuk mendakwakan bahwa Tidak ada Ilah selain ALLAH, dan hanya kepada ALLAH. manusia itu harus mengabid dan menyembah, dimana Para Utusan Nabi dan Rasul semuanya hanya Rausl/Nabi atau utusan dari ALLAH,  termasuk Rsaul Nabi Isa.  
Dalam Era Informasi tanpa batas pada saat ini, kita bisa temukan banyak sumber-sumber Tausyiah di  You Tube yang menyajikan "Tema Perbandingan Agama" ini. 
Hal ini,  memang dirasakan hal "sangat sensitif", namun dari Perspektif Agama, adalah sangat penting untuk mencari "Kebenaran HAKIKI Jalan Yang Lurus - "Shirotol Mustaqim",  terkait  dengan Konsep Ke-Tauhidan - Monotheisme, yang diminta oleh ALLAH untuk didakwahkan oleh Para Rasul kepada Para Umatnya, guna  : 
jangan sampai kita "salah menyembah ALLAH" dengan sesuatu selain dari ALLAH, sebagaimana  diajarkan oleh Para Rasul /Nabi baik sebelum Rasul /Nabi Muhammad S.A.W  maupun setelah diutusnya Rasul /Nabi penutup di Akhir Zaman ini.
Hal ini adalah sangat penting, karena  jika kita "salah beriman" dengan Menyembah tuhan selain ALLAH, maka secara Konsep Ketauhidan - Monotheism, kita dapat  jatuh masuk pada  golongan Musyrikin atau  Syirik, dimana ALLAH akan mengampuni dosa dari manusia, selain orang  yang Syirik, atau menyembah tuhan selain ALLAH sesuai Surat An Nisa ayat 68 .
"Copy Cut Paste atau Mulai Salin" dari :

Di antara bahaya kesyirikan yang membuatnya menjadi perkara paling berbahaya bagi setiap manusia, adalah bahwa orang yang meninggal dalam keadaan membawa dosa selain syirik maka bisa jadi Allah adzab atau bisa jadi Allah ampuni.
Adapun dosa syirik, maka tidak Allah ampuni. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.(QS. An Nisa: 48)
 "Selesai Salin"
Maka guna meluruskan Aqidah Keimanan ini,  tentunya kita harus mengandalkan kepada "Niat Kita yang Bersih Murni" dan sungguh-sungguh  untuk mencari Kebenaran Ketauhidan - Monotheisme  ini, semata-mata karena ALLAH Yang Maha Esa. 
Maka kita wajib  berusaha mempelajari Ilmu Agama, dan tidak hanya mengandalkan kepada Agama Keturunan atau KTP, melainkan harus mempelajari Ilmu Agama khususnya Mencari Kebenaran Hakiki Aqidah Keyakinan  Ketauhidan - Monotheism
Tentunya usaha ada di manusia namun Petunjuk dan Hidayah adalah Kehendak dari ALLAH Yang Maha Memberi Petunjuk dan Hidayah.     
Memang sesuai Firman ALLAH dalam Surat Al Baqarah ayat 272 Petunjuk atau Hidayah itu datangnya dari ALLAH.

Adapun Para  Rasul / Nabi termasuk Rasul/Nabi Muhammad S.A.W diutus oleh ALLAH untuk memberikan mendawahkan peringatan dan kabar gembira berupa Petunjuk  dan Cahaya dari ALLAH dalam Kitab Suci Taurat, Injil dan terakhir Kita Suci Al Quran maupun Sunnah /Hadist Rasul/Nabi Muhammad S.A.W.
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetap ALLAH-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki NYA  
Kita sebagai umat islam, diminta oleh Rasul untuk menyampaikan atau berdakwah atas ayat ALLAH kepada sesama manusia meskipun hanya satu ayat....
  • STATUS DAN KEDUDUKAN NABI ISA DALAM KITAB SUCI AL QURAN.
Terkait  Penjelasan ALLAH mengenai status dari Nabi ISA, maka  dalam Kitab Suci Al Quran kita dapat temukan beberapa ayat yang menerangkan Status Nabi Isa antara lain sebagai berikut :

     Surat AL Maidah ayat 75 

Copy Cut Paste Mulai Salin 
75.[4] Al Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran, keduanya biasa memakan makanan[5]. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat (yang menunjukkan keesaan Kami) kepada mereka (Ahli Kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (dari kebenaran). 
  Surat Al Maidah 5 ayat 116 
Terjemahan : 

"Mulai Salin"  
116,  Dan (ingatlah) ketika ALLAH berfirman : 
Hai Isa Putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : " Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain ALLAH?" Isa menjawab : "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan -nya maka tentunya Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa  yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib. 
117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka, kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku mengatakannya yaitu : "Sembahlah ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada diantara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.  
118. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau yang Maha  Perkasa lagi Maha Bijaksana.
 "Selesai Salin" 
Bahkan dalam AL Quran, Surat Al Maidah (Hidangan) ayat 72 ,  ALLAH mewahyukan  :

Terjemahannya :
Mulai Salin :
   72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya ALLAH  adalah Al Masih Putera Maryam, padahal Al Masih (sendiri) berkata: :"Hai Bani Israel Sembahlah ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) ALLAH, maka pasti ALLAH mengharamkan  kepadanya Surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi .orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
"Selesai SALIN"

Demikianlah sementara tulisan dari Penulis di siang hari ini yang diedit pada malam hari serta diedit lagi tanggal 30 April 2020.

Jakarta, 31 Agustus 2019  terkahir diedit 30 April 2020.
Agung Supomo Suleiman

NIKMATNYA IMAN Headline Animator