Showing posts with label Ketauhidan. Show all posts
Showing posts with label Ketauhidan. Show all posts
Tuesday, June 7, 2016
DOA NABI IBRAHIM di Baitullah Kabah Mekah
Saat permulaan Bulan Suci Ramadahan, Penulis sedang membaca Surat Al Baqarah dari Kitab Suci AL Quran, dimana Penulis ingin kemukakan sesuatu hal menarik terkait doa Nabi Ibrahim yang terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 129 yang terjemahannya berbunyi :
Ya Tuhanku, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al Kitab (Al Quran) dan hikmah serta mensucikan mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Ayat 129 ini merupakan rangkaian dari ayat-ayat sebelumnya di Surat Al Baqarah dari Al Quran, yang ditujukan kepada Bani Israil, untuk mengingkatkan (i) bahwa kaum Bani Israil sebenarnya telah mengharapkan kedatangan Nabi untuk mendapatkan kemenangan atas orang-orang kafir, namun setelah datang Nabi kepada mereka yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya (Surat 89 Al Baqarah), maupun (ii) perjuangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah Ketahuidan kepada penduduk di Mekah termasuk ayah dari Nabi Ibrahim yang menyembah berhala, dimasa periode Kenabian Ibrahim A.S.
Kita diingatkan oleh ALLAH bahwa ALLAH telah menjadikan rumah Baitulah tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman serta jadikanlah sebahagian makam Ibrahim sebagai tempat Sholat (ayat 125 Al Baqarah). Dan ALLAH telah memerintahkan kepada Ibrahim dan Ismail agar membersihkan (mensucikan) Rumah - ALLAH untuk orang yang tawaf, iftikaf, ruku dan sujud.(ayat 125 Al Baqarah). Nabi Ibrahim telah meninggikan - membina dasar-dasar Baitullah beserta Ismail (ayat 127 Al Baqarah); Setelah Nabi Ibrahim diberikan ujian beberapa kalimat ALLAH (perintah dan larangannya), dan Nabi Ibrahim menunaikannya, maka ALLAH berfiman :
Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu Imam bagi seluruh manusia, dimana Ibrahim berkata : (dan juga keturunanku) ALLAH berfirman JanjiKU tidak mengenai orang-orang yang zalim (Ayat 124 Surat Al Baqarah).

Terindikasi sebelum itu keadaan tempat lahir Nabi Ibrahim A.S. berada dalam keadaan kucar - kacir. Hal ini disebabkan Raja Namrud memperoleh pertanda dari penasehatnya bahwa seorang bayi akan lahir yang akan membahayakan Takhta Raja Namrud. Maka Raja Namrud mengarahkan agar semua bayi dibunuh. Meskipun demikian kehendak ALLAH tetap terjadi, dimana Isteri Aazar telah mengandung tanpa menunjukan kehamilannya. Pada saat tiba melahirkan Ibrahim, Ibu dari Ibrahim melahirkan anaknya di sebuah gua. Menurut Pengarang Buku Sejarah Hidup Muhammad yaitu Muhammad Husain Haekal cetakan ke Delapan Belas Juni 1995 diterjemahkan oleh Ali Audah diterangkan bahwa Ibrahim dilahirkan di Irak (Chaldea) dari seorang tukang kayu pembuat patung. Patung-patung itu dijual kepada masyarakatnya sendiri, lalu disembah.
Dari pencarian data dari Website terindikasi bahwa Babylon adalah negara -kota bagian dari Mesopotamia kuno dan peninggalannya kini ditemui di Al-Hillah, Wilayah Babil, Iraq lebih kurang 85 km Selatan Bagdad (https://ms.wikipedia.org/wiki/Babylon#/media/File:Hammurabi%27s_Babylonia_1.svg).
Selanjutnya kita peroleh data di Website, terkait sejarah permulaan Bangsa Israel dimulai dari Hijrahnya Nabi Ibrahim beserta pengikutnya dari Babylon pada tahun 1900 SM https://www.facebook.com/SaveGazaFreedomForPalestine/posts/452595104787300, guna menghindari tekanan dari Penguasa Zalim Namruz (Namrud?). Orang-orang ini disebut dengan nama sebutan "Ibrani" yang berarti menyeberang. Penamaan ini muncul disebabkan saat Nabi Ibrahim hijrah dari Babylon ke Kan'an (Palestina) harus melintasi Sungai Eufrat. Sejak saat itu kelompok Muhajirin dan keturunannya menjadi bangsa yang disebut Bangsa Ibrani. Setelah Nabi Ibrahim meninggal, kepemimpinan Ibrani digantikan oleh Ishak, dimana Ishak diganti oleh putranya bernama Yaqub.
Menurut data Website diatas, nama Yaqub mempunyai gelar kehormatan yang disebut Israel, artinya Hamba ALLAH yang amat Taat. Yaqub mempunyai 12 Putra termasuk Yusuf, dimana pada saat Yusuf menjadi pejabat di Mesir, maka semua anak - cucu Yaqub dibawa ke Mesir. Keluarga Yaqub diperlakukan secara baik oleh Pharaoh zaman itu. Namun dalam perkembangannya berabad-berabad setelah itu muncul Firaun yang tidak suka kepada mereka namanya Thomotsis karena khawatir dengan bangsa Israel serta tidak senang dengan ajaran Ketahuidannya, sehingga bangsa Israel dijadikan budak, yang kemudian dibebaskan oleh Musa.
Kembali kepada Nabi Ibrahim, menurut Buku Sejarah Nabi Muhammad karangan M.H.Haekal pada halaman 23 disebutkan bahwa Ibrahim tidak berhasil mengajak masyarakatnya untuk ber Tauhid menyembah hanya kepada ALLAH, malah sebagai balasannya Ibrahim dicampakan ke dalam Api. Namun ALLAH menyelamatkan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim hijrah - lari ke Palestina beserta isterinya Sarah. Namun tidak berapa lama di Palestina berjangkit penyakit menular dan kelaparan sehingga mereka pindah dari Palestina ke Mesir.
Mesir saat itu dibawah kekuasaan raja-raja "Amelekit (Hykos)". Di Mesir Nabi Ibrahim hidup makmur namun membuat orang Mesir ngiri sehingga Nabi Ibrahim pindah kembali ke Palestina (Sumber data http://sajadahmuslimku.blogspot.co.id/2014/03/kisah-asal-usul-nabi-ibrahim-as.html).
Di Negeri Palestina Hajar melahirkan Ismail. Tidak lama kemudian Sarah melahirkan Ishak.
Dari data diatas, terindikasi bahwa Nabi Ibrahim berada dan lahir di Babylon sebelum Hijrah atau menyeberang ke Kan'an ( Palestina) yang mesti melintasi Sungai Eufrat, sehingga sejak saat itu kelompok Muhajirin dan keturunannya menjadi bangsa yang disebut Bangsa Ibrani.
Nabi Ibrahim nikah dengan Siti Sarah hingga berumur usia lanjut belum mempunyai anak, sehingga menurut data dari internet Sarah menasehatkan Nabi Ibrahim untuk nikah dengan Hajar. Sarah adalah wanita cantik. Pada saat itu raja-raka Amelekit (Hykos) di Mesir biasa mengambil wanita-wanita bersuami yang cantik-cantik. Ibrahim memperlihatkan seolah-olah Sarah adalah saudaranya. Ia takut dibunuh dan Sarah diperisterikan oleh Raja. Dan raja memang bermaksud memperisterikan Sarah. Namun dalam tidurnya Raja bermimpi bahwa Sarah sudah bersuami. Kemudian dikembalikan Sarah kepada Ibrahim sambil dimarahi (disadur dari buku Sejarah Nabi Muhammad buku Karangan M.H.Haekal). Raja Mesir memberikan hadiah diantaranya gadis belia bernama Hajar kepada Ibrahim. Dari sumber lain disebutkan bahwa Raja Mesir memberikan hadiah berupa Hajar kepada Siti Sarah, karena Siti Sarah dapat menyembuhkan penyakit dari Raja Mesir. Memang sumber data di website nampaknya bisa kita temukan adanya perbedaan.
Terindikasi dari data diatas, Siti Hajar bukan berasal dari bangsa Ibrani yang menetap dan dilahirkan di Babylon melainkan dari Mesir, karena Siti Hajar adalah gadis belia yang dihadiahkan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim. Dari pernikahan Nabi Ibrahim dengan Siti Hajar, lahirlah Nabi Ismail. Sesudah Ismail tumbuh dewasa Sarah kemudian memperoleh anak yaitu Ishak.
Nabi Ismail terindikasi etnisnya adalah berasal dari hasil campuran Bangsa Ibrani yang berpindah dari Babylonia - Mesopotamia - Iraq ke Mesir dan Ibu Hajar yang berada di Mesir. Ismail di Amaliq dan berdakwah untuk penduduk Al Amaliq bani Jurhum dan Qabilah Yaman. Nabi Ismail adalah orang pertama yang menjadikan Mekah sebagai tempat tinggal, dimana sejarah tempat ini sebelumnya gelap sekali (disadur dari buku Sejarah Nabi Muhammad buku Karangan M.H.Haekal). Nama dari Nabi Ismail disebutkan 12 Kali dalam Al Quran dimana Nabi Ismail meninggal di Mekah tahun 1779 SM sesuai data yang Penulis peroleh dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/isma%27il.
*IBRAHIM berangkat dengan Ismail dan Ibunya ke lembah Mekah.
http://muslimcanada.org/ch15hamid.html#map
Ishak telah menjadi besar disamping Ismail. Kasih sayang Nabi Ibrahim A.S.kepada kedua anaknya sama. Terindikasi dari data yang Penulis peroleh di Website bahwa Siti Sarah gusar melihat anaknya dipersamakan dengan anak Hajar. Nabi Ibrahim A.S. merasa bahwa hidupnya tidak akan bahagia kalau kedua wanita tinggal dalam satu tempat. Oleh karenanya pergilah Nabi Ibrahim bersama Hajar dan Ismail kearah Selatan dan sampailah mereka di suatu lembah, letak Mekah sekarang ini (Sumber disadur dari Buku Sejarah Nabi Muhammad Karangan M.H.Haekal-halaman 25). Lembah ini tempat para Kalifah membentangkan kemahnya saat berpapasan dengan kalifah dari Syam ke Yaman atau dari Yaman ke Syam. Namun saat itu adalah saat yang sangat sepi sepanjang tahun, Ismail yang masih anak kecil dan Ibunya ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim S.A. di Lembah yang berada antara Bukit Sofah dan Marwah, dengan keperluannya termasuk air. Hajar membuat gubuk dan Ibrahim kembali ketempatnya.
Sesudah kehabisan air dan perbekalan, Siti Hajar terus berlari kelembah mencari air, guna mendapatkan minuman, Siti Hajar harus berlari beberapa kali dari Bukit Shofa ke Bukit Marwah. Setelah berusaha berkali-kali barulah sebanyak 7 kali bolak balik Bukit Shofah dan Bukit Marwah, ada suara yang terdengar oleh Siti Hajar, dimana suara tersebut adalah suara Malaikat yang memberitahukan kepada Siti Hajar bahwa ada air dilokasi Nabi Ismail yang menghentakan kakinya ketanah dan keluar air segar, dimana Siti Hajar berusaha mengumpulkan air tersebut dengan meneriakan Zam-zam (yang konon artinya berhentilah air supaya bisa terkumpul);Demikianlah ALLAH Maha Melihat Maha Penyayang sehingga tidak akan membiarkan Siti Hajar dengan bayinya Ismail terlantar kehausan, setelah air dan kurma yang diberikan oleh Nabi Ibrahim, sewaktu Nabi Ibrahim meninggalkan Siti Jajar dan bayi Ismail telah habis.
Setelah Nabi Ismail menginjak menjadi anak dewasa, ada perintah dari ALLAH kepada Nabi Ibrahim melalui mimpi untuk memotong Nabi Ismail satu-satunya anak yang diberikan ALLAH kepada Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, dimana Nabi Ibrahim menuruti perintah dari ALLAH tersebut setelah mimpinya diberitakan kepada Nabi Ismail. Nabi Ibrahim bertanya kepada Ismail apakah mimpi dari para Nabi benar, Ismail mejawab benar. Maka berangkatlah Nabi Ibrahim dan Ismail ke Bukit Mina dimana dieritahukan mimpi Nabi Ibrahim kepada Ismail, dan Ismail menyatakan sabar dan ikuti perintah ALLAH. Dalam perjalanan tersebut Nabi Ibrahim 3 kali di goda syaitan untuk jangan mengorbankan anaknya, namun syaitan yang menggoda dilempari batu oleh Nabi Ibrahim.
Didalam ayat 128 dari Surat Al Baqarah ini terdapat Doa dari Ibrahim yang terjemahannya berbunyi : Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau, dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau, dan tunjukanlah kepada kami cara-cara dan tempat - tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami,sesungguhnya Engkalulah Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Sesudah beberapa kali ujian Kalimat ALLAH terhadap Nabi Ibrahim dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim dengan baik termasuk sewaktu Nabi Ibrahim rela dibakar dan sekarang mengikuti perintah ALLAH untuk menyembelih Ismail yang diganti oleh ALLAH dengan seekor kambing (domba), maka ALLAH menunjuk dan mengangkat Nabi Ibrahim menjadi Pimpinan Umat untuk menyebarkan dakwah Ketauhidan.
*ANAK-anak Nabi Ismail .
Dari perkawinan Nabi Ismail dengan isterinya pertama diceraikan oleh Nabi Ismail atas nasehat dari ayahnya Nabi Ibrahim, melalui isteri pertama, sampaikan ke suami kalau datang : "Ganti ambang pintumu", karena isterinya menyatakan tidak mempunyai makanan atau mimuan untuk dihidangkan ke Nabi Ibrahim.Isteri yang baru Ismail yaitu putri Mudzadz bin Amr dari Kabilah Jurhum, menyambut Ibrahim dengan baik jika berkunjung, sehingga Ibrahim menyatakan : "Sekarang ambang pintu rumahmu sudah kuat". Dari perkawinan ini Ismail mempunyai 12 orang anak, dan mereka inilah yang menjadi cikal bakal Arab al-Musta-riba, yakni orang Arab yang bertemu dari pihak Ibu pada Jurhum dengan Arab al-Ariba keturunan Ya'rub ibn Qahtan. Sedangkan ayah mereka, Ismail anak Ibrahim dari pihak Ibunya erat sekali bertalian dengan Mesir, dan dari Bapak dengan Irak (Mesopotamia) - dan Palestina atau kemana saja Ibrahim menginjak kaki. Dari percampuran perkawinan Ismail dengan unsur-unsur Ibrani-Mesir disatu pihak dan Unsur Arab dilain pihak, menyebabkan keturunan membawa sifat Arab, Ibrani dan Mesir. (Sumber disadur dari Buku Sejarah Nabi Muhammad Karangan M.H.Haekal-halaman 27).
*Diutusnya Rasul Muhammad S.A.W. ke masyarakat Mekah untuk seluruh manusia tidak lepas dari DOA Nabi Ibrahim
Kita lihat bahwa jarak masa antara Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad S.A.W. adalah berselang lama sekali beratus tahun bahkan lebih dari seribu tahun, dimana terbukti bahwa Doa Nabi Ibrahim kepada ALLAH sewaktu Nabi Ibrahim berada di Mekah untuk membangun Baitulkah bersama dengan Nabi Ismail, dikabulkan oleh ALLAH, termasuk doa dalam ayat 129 dimana Nabi Ibrahim memohon kepada ALLAH untuk diutusnya seorang Rasul dari kalangan mereka (yang berada di Mekah ) yaitu kaum etnis Arab, seorang Rasul yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat ALLAH dan mengajarkan mereka al kitab (Al Quran) dan Hikmah serta mensucikan mereka, dimana sesungguhnya ALLAH Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.Kita sebagai manusia harus membuka Qalbu kita untuk mau membaca Kitab Suci yang diturunkan ALLAH kepada kita melalui Para Rasul dan Nabi, untuk mendapatkan Ilmu Pengetahuan mengenai pengenalan Para Nabi pendahulu sebelum Nabi -Rasul Muhammad S.A.W. untuk berdakwah Menyembah Hanya kepada ALLAH, dimana terlihat bahwa adanya Rasul Muhammad S.A.W. di Mekah tidak lepas dari Doa dari Nabi Ibrahim kepada ALLAH;
Nabi Ibrahim telah mendapatkan Ilmu Wahyu dari ALLAH mengenai ALLAH sebagai Pencipta sebenarnya dari Bumi, Matahari, Bulan yang harus berhadapan dengan Ayahnya sendiri yang beserta kaumnya menyembah Berhala dan Patung pada masa periode Nabi Ibrahim.Dengan demikian terlihat hal penting dari hubungan sebagai sesama manusia, dimana meskipun Nabi Ibrahim dan ayahnya mempunyai hubungan darah namun, terkait kesadaran untuk menyembah kepada Tuhan yang benar yaitu ALLAH Yang Maha Esa, adalah merupakan proses pencarian kebenaran oleh Nabi Ibrahim dalam perjalanan hidupnya, dimana karena Beliau dengan sungguh-sungguh mencari kebenaran mengenai siapa Pencipta dari ALAM semesta ini, maka ALLAH memberikan Wahyu Ilmu Ketauhidan kepada Nabi Ibrahim;
Selanjutnya Nabi Ibrahim dijadikan oleh ALLAH menjadi Pimpinan Umat untuk seluruh manusia, dimana Nabi Ibrahim telah berdoa kepada ALLAH di Baitullah Kabah Mekah, dan dikabulkan ALLAH doa dari Nabi Ibrahim, melalui turunan Nabi Ibrahim baik dari (i) jalur Ishak atas hasil Perkawinan Nabi Ibrahim dengan Siti Sarah yang berlanjut ke Nabi Isa maupun dari (ii) jalur Bani Ismail yang berlanjut ke Nabi Muhammad S.A.W. mendapatkan wahyu dari ALLAH, untuk mendakwahkan Konsep Ketahudian kepada manusia untuk beriman menyembah kepada ALLAH yang Maha Tunggal sebagai implementasi dari pelaksanaan Penyerahan Diri kepada ALLAH yaitu menjadi seorang Muslim yang berarti Menyerahkan Diri dan Tunduk Patuh kepada ALLAH Yang Maha Tunggal.
CATATAN :
Sesungguhnya ALLAH Yang Maha Mengetahui sisilah dan turunan maupun asal usul ethnis yang tepat, sedangkan kita hanya mengandalkan kepada data yang diperoleh dari beberapa sumber baik Buku maupun di Website, dimana kebenaran data diatas perlu diteliti lebih jauh. Kita mengetahui bahwa luas serta nama daerah, mengalami perubahan dari masa ke masa, dimana dalam Kitab Suci Al Quran, ALLAH memang berfirman bahwa suatu umat atau bangsa ada masa berakhirnya dalam perjalanan kehidupan Dunia.HAL Pokok Penting bagi kita untuk mendapat Jawaban atas Pertanyaan setiap masa :
tidak bisa kita karang-karang dan duga-duga, sehingga kita harus mau membaca isi Kandungan Kitab Suci Al Quran yang bersumber dari ALLAH, dimana tidak semua tempat dan kaum umat dapat diperoleh data arkheologi maupun sejarah yang ditulis oleh manusia, karena sudah ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu Para Nabi Pendahulu dari Nabi Muhammad S.A.W diutus oleh ALLAH kepada masing-masing umatnya.
- Siapa Pencipta bumi dan alam semesta ini ?
- kenapa ada kehidupan dan kematian ?
- Siapa ALLAH dan apa ajaran, petunjuk serta pedoman yang harus kita pegang didalam kehidupan dunia yang fana dan sementara ini, serta
- Kemanakah kita setelah kita mati dan dikubur kembali ketanah ?
Dalam Kitab Suci Al Quran menurut para ahli hanya tersebut berjumlah 25 Rasul dari sekian banyak ratus Rasul yang pernah diutus kepada setiap umat yang ada didunia oleh ALLAH, dimana data yang diperoleh berdasarkan kemampuan manusia untuk menemukannya terbatas mengingat belum ada film, rekaman USB, kaset pada zaman ribuan tahun yang lalu.
Jakarta, 7 Mei 2016
Agung Supomo Suleiman
Hari Kedua Bulan Suci Ramadhan
Saturday, March 26, 2016
Pengenalan atas Sang Pencipta
Ternyata kita harus menuntut ilmu untuk bisa meningkatkan keimanan kita. Kita harus bersyukur bahwa kita masih diberikan kehidupan oleh ALLAH Yang Maha Kuasa sehingga kita bisa berusaha untuk memohon ampun kepada ALLAH atas segala dosa yang telah kita lakukan didunia ini, dan berusaha untuk memperbaiki kwalitas keimanan kita dengan berusaha memaksakan diri kita untuk membaca Kitab Suci Al Quran agar supaya kita bisa mendapatkan Petunjuk dari ALLAH yang disampaikan ALLAH kepada kita melalui utusan dan Rasul ALLAH yaitu Nabi dan Rasul Muhammad S.A.W.
- Tanpa kita mau membaca Al Quran terutama kandungan isinya dan mencoba menghayati pesan apa yang hendak disampaikan oleh ALLAH kepada kita, bagaimana bisa kita meningkatkan iman kita. Bagi kita yang dilahirkan sebagai orang muslim karena orang tua kita muslim, tidaklah cukup untuk bisa mengenal ALLAH, tanpa mendapatkan ilmu yang tertuang dalam Kitab Suci ALLAH, karena untuk bisa mengenal ALLAH dan mengetahui apa yang diinginkan oleh ALLAH terhadap kita, hanyalah dengan Ilmu dari ALLAH yang hanya bisa kita dapatkan jika kita memaksakan diri kita untuk mau membaca Kitab Suci AL Quran. Memang segala sesuatu itu adalah melalui proses perjalanan kehidupan kita, tapi sampai berapa lama umur kita yang diberikan ALLAH kepada kita, tidaklah bisa kita pastikan, karena kitapun lahir di dunia ini, baik kapan maupun dimana serta melalui orang tua yang berbangsa apa dan beragama apa, bukan atas kehendak dari kita, melainkan adalah semata-mata karena kehendak dan izin dari ALLAH Yang Maha Kuasa.
Dunia itu memanglah penuh dengan kemisterian, namun begitu sekali kita dilahirkan diatas dunia ini, orang tua kitalah yang pertama kali menanamkan pendidikan baik ilmu kesopanan, etika, budi pekerti maupun pegangan yang dipegang oleh orang tua kita. Menurut pengalaman Penulis yang telah diberikan umur lebih dari 64 tahun hidup didunia oleh ALLAH, maka pendidikan dini atas pengenalan siapa Sang Pencipta kita oleh orang tua kita adalah sangat membekas dan mewarnai kehidupan kita selanjutnya.
- Bekal dari orang tua kita khususnya apakah kita diperkenalkan dengan pengetahuan adanya Sang Maha Pencipta adalah sangat penting. Kalau dilingkungan keluarga kita tidak pernah diperkenalkan mengenai adanya Sang Maha Pencipta dan hanya diperkenalkan masalah keduniawian tanpa dikaitkan dengan Zat yang menciptakan dunia ini, tentunya sang anak akan dibesarkan dengan keluarga yang model sekuler atau keduniawian saja. Maka kita harus bersyukur jika kita diberikan oleh ALLAH, orang tua yang memberikan bekal pengenalan akan Sang Pencipta dari kehidupan ini, karena hal ini bisa menanamkan keinginan lebih pada diri kita untuk mencari kebenaran akan adanya Sang Maha Pencipta dari kehidupan kita ini.
- Lebih lanjut lingkungan rumah kita ikut berperanan mewarnai tingkah pola kelakuan kita didalam berperilaku, maupun mewarnai pembentukan serta kebiasaan yang pada akhirnya membentuk karakter kita. Nah, untuk mengenal adanya Sang Maha Pencipta yang menciptakan dunia semesta alam dan diri kita ini, tidaklah bisa kita hanya menduga-duga memakai angan-angan atau perkiraan kita khususnya mengenai siapa yang menciptakan kita, dimana kita sebelum kita dilahirkan maupun setelah nanti kita meninggalkan dunia ini, siapa yang menciptakan dunia semesta alam ini beserta seluruh isinya, matahari, bulan, bintang maupun tanaman dan binatang yang ada didunia ini. Banyak persoalan didunia ini yang nampaknya dalam perjalanan tidak kelihatan tuntas dengan pengertian apakah orang yang tidak jujur akan disamakan dengan orang yang tidak jujur setelah ia meninggalkan dunia ini. Bagaimana pertanggung jawaban dari setiap orang didunia yang sementara ini. Apakah kita hanya akan hilang begitu saja seperti debu tanpa adanya pertanggung jawaban apapun ?
- Setelah kita berusaha mencari data atau informasi yang pada era jaman sekarang ini bisa kita peroleh dari berbagai sumber termasuk melalui Media Internet maupun Google serta You Tube, maka kita bisa mendapatkan berbagai informasi dan sumber yang hendak kita cari khususnya terkait dengan agama serta aliran kepercayaan ini, disamping buku cetakan yang bisa peroleh dari Toko Buku yang tersedia. Nah apapun sumber dan datanya untuk mendapatkan ilmu tersebut memang haruslah ada kemauan dari diri kita masing-masing untuk mencari kebenaran informasi mengenai siapa Sang Pencipta dari semua semesta alam ini termasuk dunia, diri kita, matahari, bulan, malam dan siang yang bergantian terjadinya silih berganti. Mengingat Penulis dilahirkan dari orang tua yang muslim, maka Penulis tentunya berangkat dari membaca dan mendalami isi Kitab Suci Al Quran, yang kadangkala dengan berlalunya umur kita kita senantiasa merasakan bahwa kita baru saja merasa beriman dan berkeinginan untuk mengenal lebih jauh mengenai ALLAH dimana banyak sekali ayat Al Quran yang menjelaskan sifat dari ALLAH Sang Maha Pencipta ini.
- Hal yang menarik adalah pada saat Nabi Muhammad berdakwah di Mekah maupun Medinah, dilokasi kota tersebut bukannya hampa atas suatu keyakinan, namun pada penduduknya sudah ada keyakinan keimanan baik dari keyakinan yang menyembah Berhala yaitu Para Musyrikin yang tentunya keyakinan itu adalah "sama sekali salah" karena Berhala saja dibuat oleh manusia bagaimana si berhala benda mati tadi bisa memberikan manfaat maupun mudharat kepada kita; Selanjutnya dilokasi Mekah dan Medinah ada pengikut dari Ahli Kitab baik Taurat maupun Injil, namun kita diinformasikan oleh ALLAH dalam Al Quran telah terjadinya penyimpangan maupun pengingkaran oleh para pengikut Nabi Musa maupun para pengikut Nabi Isa, setelah Nabi Musa dan Nabi Isa meninggal atas ajaran yang diwahyukan oleh ALLAH kepada Nabi Musa maupun Nabi Isa untuk disampaikan kepada umat Nabi Musa dan Nabi Isa untuk hanya menyembah kepada ALLAH Yang Maha Tunggal.
Dengan demikian diberitakan oleh ALLAH dalam AL Quran telah terjadinya penyimpang atas Ajaran Pokok DASAR KETAUHIDAN maupun Konsep Tidak adanya kebutuhan ALLAH untuk mempunyai anak atau keturunan, karena Zat ALLAH adalah Maha Tunggal Esa dan ALLAH tidak menggantungkan diri pada hal lain serta Zat ALLAH melainkan segala sesuatu adalah tergantung hanya kepada ALLAH yang Maha Kekal Abadi dan ALLAH sama sekali tidak membutuhkan adanya keturunan, sesuai dengan isi dari Firman ALLAH didalam berbagai surat didalam Kitab Suci Al Quran khususnya Surat Al Ikhlas.
- Penulis Copy dan Cut Paste dari http://gagaje.blogspot.co.id/2013/05/surah-al-ikhlas.html
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾Qul huwa allaahu ahad(un), allaahu alshshamad(u), lam yalid walam yuulad(u), walam yakullahu kufuwan ahad(un).
Translate:
1). Say : He is Allah , the One!
2). Allah , the eternally Besought of all!
3). He begetteth not nor was begotten
4). And there is none comparable unto Him
Artinya:
1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
- Satu2nya jawaban yang bisa menjawab mengenai siapa Pencipta ALLAH hanyalah dapat diperoleh dari ALLAH sendiri, dan tidak bisa kita karang-karang semau kita. Maka kita harus bersyukur kepada ALLAH jika kita dilahirkan melalui orang tua yang beriman yang memberikan kita pengenalan dini atas adanya Zat yang menciptakan alam dunia ini termasuk diri kita.
Jika kita telah mendapatkan Hidayah serta Taufik dari ALLAH untuk mau memahami dan melaksanakan perintah ALLAH dan menjauhi larangan ALLAH, maka kita diwajibkan untuk berdakwah oleh Rasul kita Nabi Muhammad S.A.W. walaupun "hanya satu Ayat" untuk menyampaikan pesan ALLAH dan Para Rasul untuk hanya menyembah kepada ALLAH dan sama sekali tidak boleh syirik menyembah selain ALLAH yang Maha Esa sebagai Konsep Ketauhidan yang sudah diwahyukan kepada Para Rasul dan Nabi sebelum Nabi Muhammad S.A.W. dimana Nabi Muhammad S.A.W adalah merupakan salah satu dari Para Rasul dan Nabi yang membenarkan Rasul dan Nabi terdahulu yaitu Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa yang pernah diutus oleh ALLAH kedunia, dimana Kitab Suci Al Quran adalah sebagai Benchmark terakhir untuk dijadikan acuan kebenaran Ketauhidan - La Ilaha Ilallah yaitu tidak ada Ilah yang kita sembah (worship) melainkan hanya ALLAH, sesuai dengan isi Kitab Suci Al Quran dalam Surat permulaan Al Fatihah maupun Surat Al Baqarah.... semoga kita mendapatkan Hidayah dan Taufik untuk mau memahami ALLAH sesuai dengan ajaran Islam yang berarti Berserah diri hanya kepada ALLAH.....
Subscribe to:
Posts (Atom)