Saturday, August 8, 2020

KIAT MENJADI ULUL AL BAB ( ORANG YANG BERAKAL)








  • PROSES PEMBUATAN MANUSIA OLEH ALLAH

Secara Phisik manusia pertama yaitu Adam oleh ALLAH dibuat dari "tanah" sesuai Firman ALLAH dalam  Kitab Suci AL Quran, kemudian Hawa sebagai pasangan dari Adam dibuat ALLAH dari tulang rusuk Adam sesuai : .  

Referensi :

http://alquranalhadi.com/index.php/kajian/tema/2493/manusia-diciptakan-dari-tanah

"MULAI SALIN"

QS. Al-'An`am [6] : 2`Ibn Katsir

هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن طِينٍ ثُمَّ قَضَىٰٓ أَجَلًا ۖ وَأَجَلٌ مُّسَمًّى عِندَهُۥ ۖ ثُمَّ أَنتُمْ تَمْتَرُونَ

Kementrian AgamaDialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).

"SELESAI SALIN"

Referensi :  https://konsultasisyariah.com/29591-benarkah-hawa-diciptakan-dari-adam.html

"MULAI SALIN"  

Allah berfirman di awal Surat an-Nisa SURAT 4 ayat 1 


يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءًAyat ke 1

Artinya:

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.  Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (4) 

Ketika menafsirkan ayat ini, at-Thabari mengatakan,

Referensi : https://konsultasisyariah.com/29591-benarkah-hawa-diciptakan-dari-adam.htm

( خَلَقَكُمْ ) أيها الناس( مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ) يعني من آدم ( ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا )

يقول : ثم جعل من آدم زوجه حواء ، وذلك أن الله خلقها من ضِلَع من أضلاعه

Allah menciptakan kalian” wahai manusia, “dari satu jiwa” yaitu dari Adam. “Kemudian Allah jadikan darinya”, maksudnya, kemudian Allah jadikan dari Adam, istrinya, yaitu Hawa. Dan itu terjadi, dengan Allah ciptakan Hawa dari salah satu tulang rusuk Adam. (Tafsir at-Thabari, 21/254).

SELESAI SALIN 

Salah satu Organ Tubuh manusia yang penting yang dicptakan ALLAH adalah termasuk Jantung. 

  • MANUSIA DICIPTAKAN OLEH ALLAH MELALUI SISTEM PROSES KEJADIAN. 

Referensi :https://www.kuwaluhan.com/2017/06/proses-perkembangan-janin-dan-ditiupkan.html

 “ Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Telah bersabda kepada kami Rasulullah SAW – Beliau  adalah orang yang jujur dan terpercaya; 

“Sesungguhnya seorang diantara kamu (setiap kamu) benar-benar diproses kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud air mani; kemudian berproses lagi selama 40 hari menjadi segumpal darah; lantas berproses lagi selama 40 hari menjadi segumpal daging; kemudian Malaikat dikirim kepadanya untuk meniupkan roh kedalamnya; lantas (sang janin) itu ditetapkan dalam 4 ketentuan : 1. Ditentukan (kadar) rizkinya, 2. Ditentukan batas umurnya, 3. Ditentukan amal perbuatannya, 4. Ditentukan apakah ia tergolong orang celaka ataukah orang yang beruntung“ (HR Ahmad).

Penjelasan Hadist :

         Hadist tersebut dimuka menjelaskan proses kejadian manusia dalam rahim ibunya, yaitu 40 hari pertama berwujud “ Nutfah “ (air mani laki-laki bersenyawa dengan sel telur perempuan), 40 hari kedua berproses menjadi “ Alaqah “ (segumpal darah), 40 hari ketiga berproses menjadi “ Mudlghoh “ (segumpal daging).

   Hadis tersebut di muka lebih lanjut menjelaskan bahwa saat berwujud mudlghah itulah Allah SWT mengirim malaikat untuk memasangkan roh kepadanya bersamaan dengan ditetapkannya 4 ketentuan.

"SELESAI SALIN" 

Adapun Menurut Ustad Abdul Somad, menurut Hadist ada yang menyatakan bahwa Roh itu ditiupkan setelah 6 Bulan yaitu setelah sempurnanya Phisik Tubuh Janin terbentuk. 

Terkait Janin dalam Rahim Ibu dalam Surat Ali Imran ayat 6 ALLAH berfirman: 

Referensi  :   

https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-6

 هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

 Huwallażī yuṣawwirukum fil-ar-ḥāmi kaifa yasyā`, lā ilāha illā huwal-'azīzul-ḥakīm


Referensi: https://tafsirweb.com/1138-quran-surat-ali-imran-ayat-6.html

Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

SELESAI SALIN 

Terkait pertanyaan seorang penanya yang menanyakan hubungan antara Ayat 6 dari Surat 3 / Surat Ali Imran QS,   terkait Janin dalam Rahim  dengan tema  Aqidah La Ilaha illa hu... 

 USTAD QURAISH SHIHAB di Video Tafsir Misbah, menjelaskan 

ALLAH Subhanahu wata'aala,  tidak ada yang Pengendali Alam Semesta ini,  dan tidak ada yang berhak disembah,  kecuali DIA.

Dia itulah yang membentuk janin manusia dalam Rahim Ibu, bukan selain dari DIA.Sebenarnya sejak awal ayat-ayat  dari Surat Ali Imran termasuk Surat 3 ayat 6  Kitab Suci AL Quran ini  turun, ada serombongan orang-orang Nasrani dari Najran yang menggambarkan situasi, dimana  orang-orang Nasrani di Najran ini  sedang berdiskusi dengan Nabi Muhammad S.A.W.Mereka itu percaya bahwa Nabi Isa adalah Tuhan.

Dari sini, ayat ini  menggambarkan bahwa  yang mengatur  bentuk anak janin yang ada di didalam perut  Ibu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa.Kalau ada orang yang pernah didalam perut seorang Ibu siapapun itu, maka pasti yang mengaturnya adalah  Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dia (Nabi Isa) bukan Tuhan.

Itu kaitannya. Sehingga kalau ada yang percaya bahwa Nabi Isa itu Tuhanmaka sebenarnya itu keliru, karena yang mengatur siapa yang dalam perut Ibu  adalah ALLAH Yang Maha Esa, sehingga dia (Nabi Isa ) yang pernah didalam rahim perut seorang Ibu (Bunda Maria) tidak mungkin ALLAH. 

Inilah sebab musabab awal turunnya Ayat 6 dari Surat  Ali Imran - Surat 3 di Kitab Suci Al Quran, untuk menanggapi diskusi antara orang Nasrani di Najran yang berdiskusi dengan Nabi Muhammad S.A.W. 

CATATAN Penulis BLOG Nikmatnyaiman.blogspot.com ini : 

Perlu kita ketahui bahwa pada setiap kali ada masalah yang dihadapi oleh Rasul Muhammad S. A. W. misalnya dalam hal ini  diskusi dengan perwakilan orang -orang Nasrani dari Najran terkait permasalahan keyakinan mereka bahwa Nabi Isa adalah Tuhan atau anak Tuhan, maka Rasul Muhammad S.A.W.  akan mendapatkan Wahyu dari ALLAH untuk memberikan tanggapan atas diskusi terkait, sehingga turunlah Wahyu dari ALLAH berupa Ayat 6 dari Surat Ali Imran Surat 3 dari Kitab Suci Al Quran diatas.

  • ASPEK KEIMANAN PENTING.

Memang Aspek Keimanan disini penting, karena bagi kaum muslim yang mempercayai bahwa Rasul Muhammad S.A.W adalah Rasul utusan ALLAH yang terakhir/penutup diakhir Zaman ini,  dari semua Rasul /Nabi sebelumnya, yang diutus  oleh ALLAH,   termasuk Rasul Musa, Ibrahim, Ishak, Ismail, Isa   di akhir Zaman ini,  maka isi kandungan dari Ayat 6 tersebut, menurut keyakinan dan Keimanan setiap Orang Muslim, berdasarkan Kitab Suci AL Quran dan Hadist,  bukanlah hasil pemikiran dari Rasul Muhammad S.A.W melainkan  merupakan Wahyu dari ALLAH S.W.T. 

  • ASBABBUL NUZUL atau Asal Usul turunnya SURAT ALI IMRAN 
Dari Nara Sumber Wilkapedia kita dapat peroleh informasi ini :
  • MULAI SALIN :
     Surah Āli Imrān (bahasa Arabسورة آل عمرانtranslit. sūrah Āli ‘Imrānhar. 'Keluarga 'Imran'‎)[2] adalah Surah ke-3 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surah Madaniyah. Dari permulaan surat hingga ayat delapan puluh tiga merupakan ayat yang turun berkenaan dengan delegasi Najran.
Dinamakan Āli-'Imran karena memuat kisah keluarga Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa, persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam, kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam binti Imran.
Surah Al-Baqarah dan Āli 'Imrān ini dinamakan Az-Zahrawan (Dua Yang Cemerlang), karena kedua surah ini menyingkapkan hal-hal yang menurut Al-Qur'an disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian kelahiran Nabi Isa dan kedatangan Nabi Muhammad. Pada ayat 7 terdapat keterangan tentang "Pedoman Cara Memahami isi Al-Kitab."

SELESAI SALIN 

  • PERTANYAAN MENDASAR DARI PENULIS. 

Penulis yang berprofesi sebagai  Business Lawyer - Konsultan Hukum Bisnis,  selama 35-40 Tahuntentunya bertanya mengapa acuan yang sama yaitu Nabi Musa, Nabi Ibrahim, maupun Ishak dan Ismail sama-sama diyakini oleh Kaum Yahudi dan Kaum Nasrani, namun dalam perjalanan dan perkembangannya terjadi PERBEDAAN SIGNIFIKAN - diantara ke - 3  keyakinan ini - TERMASUK kenapa RASUL /NABI  ISA diyakini sebagai anak Tuhan maupun Tuhan dari umat  NASRANI /KRISTEN  yang berbeda dengan Konsep Ketauhidan dimasa Rasul Musa maupun Nabi  Ibrahim ?

  • SITUASI APA  MAUPUN  PENGARUH  KEYAKINAN APA  YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PERUBAHAN KONSEP  KETAUHIDAN    

Kalau kita hendak mencari "Kebenaran" Keyakinan HAKIKI dari PESAN ALLAH terkait 

==>   KEBENARAN MUTLAK dari  KONSEP KETAUHIDAN /MONOTHEISM :

"TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH" dimana ATRIBUT DARI ALLAH YANG MAHA TUNGGAL ini karena memang :

KAPASITAS KEWENANGANNYA MEMANG SEBAGAI RAJA TUNGGAL  DAN PENCIPTA TUNGGAL DARI SELURUH ALAM SEMESTA INI sebagaimana ditemukan dalam  beberapa ayat dalam Kitab Suci AL Quran,  termasuk dari proses pembentukan penciptaan manusia siapapun manusia itu, oleh ALLAH, sebagaimana diuraikan dalam Ayat 6 Surat Ali Imran -, terkait pembentukan Janin di Rahim seorang Ibu yang dikaitkan dengan Aqidah Monotheisme Tidak ada Tuhan Melainkan DIA YANG  MAHA PERKASA DAN MAHA BIJAKSANA.

 Memang Keyakinan itu adalah Sinkronisasi antara AKAL yang menggunakan OTAK dan QALBU  (di Jantung -Hati Phisik) sebagai RECIEVER / PENERIMA  tempat bersarangnya KEIMANAN yang diperoleh dari :

  • Membaca (IQRA!!), 
  • Mendengarkan, 
  • mempelajari dan Memahami 

Kitab Suci yang merupakan kumpulan  WAHYU yang telah disampaikan oleh ALLAH (sebagai TRANSMITER/ PENGIRIM WAHYU,   kepada Para Rasul /Nabi Musa  / Ibrahim  / Ishak  /Ismail  sebelum Rasul Muhammad,  hingga yang diturunkan kepada Rasul Terakhir /Penutup Muhammad S.A.W.

BUKTI TERJADI PERBEDAAN PRINSIP KEYAKINAN. 

Perbedaan Prinsip Keyakinan ini terbukti dari terjadinya diskusi antara segolongan Nasrani dari Najran dengan Rasul Muhammad S.A.W.  di Madinah,  terkait kepercayaan /keyakinan dari Nasrani dari Najran yang menyakini bahwa  Nabi Isa sebagai Tuhan maupun anak Tuhan yang sangat berbeda dengan Keyakinan Wahyu yang disampaikan oleh ALLAH kepada Rasul Muhammad S.A.W. yang tercantum dalam Surat Ali Imran Surat 3 dari Kitab Suci AL Quran yang menerangkan  Keluarga Imran dimana Imran adalah orang tua Bunda Maria yang melahirkan Nabi Isa tanpa ada Bapak sebagaimana Nabi Adam serta Hawa yang diciptakan ALLAH tanpa Bapak maupun Ibu. 

Dalam tulisan Penulis Blog Nikmatnya Iman berikutnya tertarik untuk membahas :

Kenapa terjadi Perbedaan Signifikan ini diantara ke-3 Keyakinan Yahudi, Nasrani /Kristen maupun Muslim dan pengaruh apa yang menyebabkan terjadinya Perbedaan Signifikan ini, mengingat dalam Perjalanan Keyakinan maupun Keimanan, terindikasi banyak pengaruh Politik Kekuasaan dari Penguasa Dunia atas Keyakinan dan Kepercayaan, baik Raja/ Para Raja Penguasa Dunia dalam masa periode Masa Perjalanan KONSEP KEYAKINAN /KEPERCAYAAN  diberbagai belahan didunia,  termasuk :

  • di Masa Para Rasul /Nabi tersebut berada diutus oleh ALLAH maupun keyakinan oleh suatu kaum akan adanya Raja yang merasa dirinya menjadi Tuhan maupun titisan dari berbagai Tuhan. 
  • di Era Musa, Firaun Raja di Mesir merasa dirinya Tuhan.   
  • di Era Nabi Ibrahim, Raja Namrud yang merasa dirinya Tuhan.  
  • di Era Rasul Isa dizaman Kekaisaran  Romawi,  dimana Rajanya dibuat Patung guna dipuja, maupun Paganisme keyakinan adanya Dewa Jupiter
  • GABUNGAN PHISIK TUBUH JANIN YANG SUDAH SEMPURA  DENGAN ROH.    

Menurut Ustad Adi Hidayat : Campuran menyatu antara phisik tubuh dengan Roh yang ditiup oleh Malaikat sebagai petugas ALLAH, kepada Phisik tesebut  disebut "Nafs". 

Setiap Nafs yang akan merasakan mati...... Kullu Nafsin Dzaikatul Maut... 

  • SEGUMPAL DAGING DI  TUBUH MANUSIA  LETAKNYA QALBU. 
Segumpal Daging yang phisiknya disebut "Jantung", ternyata secara ke - IMANAN  atau KEROHANIAN adalah letaknya "Qalbu".


NARA SUMBER :


"Mulai Salin"

https://agamaadalahnasihat.blogspot.com/2010/07/segumpal-daging-itu-adalah-hati.html


SEGUMPAL DAGING ITU ADALAH HATI ( Penulis : JANTUNG)

Dalam Hadits Nu`man bin Basyir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

"Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati". (HR Muslim, no. 1599. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasâ`i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan ad-Darimi, dengan lafazh yang berbeda-beda namun maknanya sama. Hadits ini dimuat oleh Imam an-Nawawi dalam Arba’in an-Nawawiyah, hadits no. 6, dan Riyadhush-Shalihin, no. 588)

"SELESAI SALIN"

Komentar Penulis  atas terjemahan Hati, segumpal daging tersebut secara Phisik adalah Jantung, bukan hati Lever. Makanya sering kali disebut "Jantung - Hati".  

Selanjutnya,  sesuai Surat Syams Surat 91 ayat 8  ayat ALLAH,  mengilhamkan "Fujuroha" dan "Taqwa" kepada manusia ini : 

Referensi QS : SURAT SYAM Surat 91 ayat 8 

MULAI SALIN :

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا Arab-Latin: Fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā Terjemah Arti: Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya


Referensi: https://tafsirweb.com/12746-quran-surat-asy-syams-ayat-8.htmlReferensi: https://tafsirweb.com/12746-quran-surat-asy-syams-ayat-8.html

 "SELESAI SALIN"

Bagi orang yang beriman, menurut para Ahli Agama,  "Qalbu" kita  makanannya adalah  Ayat  Allah baik dari Kitab Suci  Quran yang merupakan Ayat Qauliyah atau Kata-kata  Firman Allah. 

Kita sebagai orang beriman diminta untuk  membaca secara berulang-ulang : 

(i) Kitab Suci Al Quran lewat Mata dan

(ii) mendengarkan lewat Telinga

dimana untuk Ayat - ayat ALLAH yang Qauliyah, kita  diminta untuk meng - Singkronisi   

dengan  Ayat-ayat Allah yang  Qauniyah...yaitu segala Ciptaan Allah yang nyata secara Phisik, dapat  kita lihat didunia ini termasuk peristiwa yang terjadi khususnya Pandemic Covid 19 tentunya dengan dasar...IQRAA !! Bacalah !!!dengan Nama Allah yang  menciptakan segala semesta Alam baik phisik sesuai dengan ayat 1 hingga 5 Al Alaq.

Di ayat 1 hingga 5 dari Surat Al Alaq, ALLAH  berfirman bahwa ALLAH yang  mengajarkan manusia dengan  pena,  Ilmu pengetahuan yang  semula tidak diketahui oleh Manusia, sehingga manusia menjadi tahu. 

Guna menjaga dan mempertahankan "Kefitrahan" dari QALBU kita,  yang telah digodok selama 1 (satu) Bulan pada Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriyah pada Masa Pandemic 19, maka manusia beriman  baik Mukminin (Laki beriman) dan Mukminat (Perempuan beriman), wajib  menjaga pandangan mata  sesuai Surat 24 Surat Nur ayat 30 untuk para lelaki mukmin dan ayat 31 untuk perempuan mukminin. 
 

  • HASIL BERPUASA 

Hasilnya terasa adanya "Getaran" di Qalbu yang telah diresapi dengan Iman ke-Tauhidan untuk menjaga mata yang dikarunia ALLAH, atas pandangan  yang dapat merusak "Kiftrahan" dari Iman para Laki dan para Perempuan Mukmin, 

maupun menjaga pendengaran telinga dari hal yang tidak diridhoi Allah,  serta mulut menjaga lisan untuk  tidak membicarakan segala hal yang tidak diridhoi oleh ALLAH yaitu  fitnah, gibah, berprasangka buruk kepada sesama manusia, maupun segala sesuatu yang dilarang oleh Allah. 

Pelatihan secara nyata untuk menahan  syahwat "hawa Nafsu" ini, Alhamdulillah telah dilaksanakan oleh Umat Muslim  yang beriman selama 1 (satu) bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriyah pada Masa Pademic Covid 19 Tahun 2020 yang  harus tetap dipertahankan Ke "Fitrahannya". 

Dengan usaha ikhtiar serta doa kepada ALLAH memohon membantu kita  menjaga hati kita yang telah mendapat petunjuk, untuk jangan cenderung kearah yang dilarang oleh ALLAH,   setelah mendapatkan petunjuk dari ALLAH.  

Terdapat DOA yang seringkali kita mohonkan kepada ALLAH yang bersumber dari Kitab Suci AL Quran Surat Ali Imran ayat 8  :

Robanna Laa Tuzigh Qulubanaa Ba"da Idzhadaitanaa Wahab Lanna Min Ladunka Rahmatan Inna Antal Wahab 

Artinya : "Ya ALLAH Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami sesudah mendapat petunjuk, berilah kami karunia Engaulah yang Maha Pemberi Karunia. Surat Ali Imran ayat 8.

Penjelasan dari Ustad Quraish Shihab di Video Tafsir Misbah yang dapat kita peroleh di You Tube: adalah bahwa Ayat  8 Surat Ali Imran QS  merupakan kelanjutan dari Ayat 7 Surat Ali Imran QS sebelumnya, dimana ALLAH menurunkan Kitab AL Quran kepada (Muhammad)

Referensi Surat Al Imran ayat 7 

"MULAI SALIN"

هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ مِنْهُ ءَايَٰتٌ مُّحْكَمَٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَٰبِهَٰتٌ ۖ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَٰبَهَ مِنْهُ ٱبْتِغَآءَ ٱلْفِتْنَةِ وَٱبْتِغَآءَ تَأْوِيلِهِۦ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُۥٓ إِلَّا ٱللَّهُ ۗ وَٱلرَّٰسِخُونَ فِى ٱلْعِلْمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ Arab

Latin: Huwallażī anzala 'alaikal-kitāba min-hu āyātum muḥkamātun hunna ummul-kitābi wa ukharu mutasyābihāt, fa ammallażīna fī qulụbihim zaigun fayattabi'ụna mā tasyābaha min-hubtigā`al-fitnati wabtigā`a ta`wīlih, wa mā ya'lamu ta`wīlahū illallāh, war-rāsikhụna fil-'ilmi yaqụlụna āmannā bihī kullum min 'indi rabbinā, wa mā yażżakkaru illā ulul-albāb 

Terjemah Arti:
  • Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu.
  • Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.
  • Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah.
  • Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

Referensi: https://tafsirweb.com/1139-quran-surat-ali-imran-ayat-7.html

SELESAI SALIN 

Kita dapat lihat bahwa ayat di Kitab Suci AL Quran,  ada   

  • Ayat yang Muhkamat (Yang Jelas) dan  
  • Ayat yang Mustasyabihat ( samar-samar )   

Adapun orang -orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencar-cari fitnah dan untuk mencari cari takwilnya,padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali ALLAH. 

Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata : Kami beriman kepadanya (AL Quran) semuanya dari sisi Tuhan kami.

Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal . 

(wa mā yażżakkaru illā ulul-albāb)

  • KIAT  MENJADI ULUL ALBAB

Atas petanyaan seorang penanya dalam Video Tafsir Misbah Surat Ali Imran ayat 6, 7 , 8 dari Kitab Suci AL Quran  Ustad Quraish Shihab,  menjawab bahwa kita punya " KIATuntuk dapat menjadi Ulul Albab.

Manusia ini punya Daya-daya. 

  • Kita punya Daya Phisik, untuk angkat beban barang kita perlu Daya Kekuatan 
  • Kita punya Daya Pikir, kalau  kita asah Daya Pikir kita maka kita kita dapat Ilmu
  • Kita punya Daya Qalbu, jika kita asah Daya Qalbu kita, dengan kita beriman, kita bisa mengekspresikan keindahan dan bisa berperilaku baik.

Kalau mau mendapatkan Tingkat Ulul Al Bab : 

  • Asahlah Pikir anda, 
  • belajarlah yang banyak supaya ilmunya banyak, 
  • asahlah hati Qalbu anda, 
  • bersihkanlah hati supaya hatinya cerah,  sehingga bisa mendapatkan :

(i) mendapat ilham dan 

(ii) bisa mendapat petunjuk dari ALLAH.  

Diatas Itulah  "Kiat" untuk menjadi Ulul Abab menurut Ustad Quraish Shihab.  

Menurut Ustad Quraish Shihab di Video Tafsir Misbah Surat Ali Imran ayat 6, 7 , 8 dari Kitab Suci AL Quran  Ustad Quraish Shihab,  ayat yang Mustasyabihat itu samar-samar. 

Perumpamaan orang kembar, rupa dan phisik tubuhnya kelihatan sama, sehingga untuk kita menjadi samar-samar yang mana dari keduanya yang kita kenal namanya, karena samar-samar hampir sama penampilan phisiknya. 

Ibarat kalau kacang, untuk mengetahui dalam isi kacang, kita harus buka dulu kulit kacang kemudian bisa melihat sari pati kacangnya. Jadi kira harus mempelajari dengan ilmu terkait dengan ayat yang Mustasabihat (samar). 

  • KENAPA ADA AYAT  YANG JELAS DAN SAMAR-SAMAR 

Atas pertanyaan dari seorang penanya, mengapa ada ayat yang jelas dan yang sama-samar, kenapa  engga semua ayat dibuat Jelas ?

Ustad Quraish Shihab menjawab bahwa boleh jadi si A mengetahui makna dari suatu ayat yang Mutasyabihat (samar-samar), namun untuk orang lain B, ayat tersebut Jelas. Makanya bagi kita yang menganggap suatu ayat  samar-samar, kita dapat  menanyakan  kepada orang lain yang menganggap ayat tersebut Jelas.   

Jika suatu ayat samar bagi kita, maka kita harus sabar,  karena nanti akan ada orang yang dapat menjelaskan.  

Jika hati orang tertentu  cenderung untuk tidak baik, maka dia akan memaksakan pemahaman mengenai ayat Mutasyabihat (samar-samar) ini,  dengan mencari-cari tanpa ilmu yang dalam, sehingga membuat umat menjadi jadi rancu, dan membingungkan. 

  • DOA UNTUK TIDAK RANCU CARA BERPIKIR

Untuk hal inilah,  maka kita yang telah diberi ilmu pengertian mendalam, dari ALLAH, dengan cara membaca dan menggunakan akal untuk berpikir, dengan menimba ilmu, yang di SINKRONISASI dengan mengasah Qalbu (Hati) kita, sehingga  mendapatkan ==> ilham dan petunjuk dari ALLAH,  atas pengertian mendalam atas suatu  ayat Mustasyabihat (samar-samar), maka kita diminta untuk berdoa,  sesuai Firman ALLAH dalam Surat Ali Imran ayat 8  :

Robanna Laa Tuzigh Qulubanaa Ba"da Idzhadaitanaa Wahab Lanna Min Ladunka Rahmatan Inna Antal Wahab 

Artinya : "Ya ALLAH Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami sesudah mendapat petunjuk, berilah kami karunia Engaulah yang Maha Pemberi Karunia. 

Keterangan Ustad Quraisy Shihab, di Video Tafsir Misbah, maksud dari Doa diatas adalah :

"Agar jangan pikiran kita menjadi Rancu,  sehingga mencari cari yang tidak jelas dasar ilmunya, atau  jangan membebani pikiran kami, dengan yang tidak mampu kita cerna. 

Bisa juga  diartikan jangan membebani kami dengan pikir yang tidak mampu,  agar kita tidak Rancu.   

Dengan berusaha mempertahankan dan menjaga Kefitrahan kita, maka  Insya Allah, Qalbu yang  bersikronidasi dengan  Otak /Akal akan dapat menjadi "Receiver/Penerima" Nur CAHAYA Ilahi dari Allah sebagai TRANSMITER  /  PEMBERI  Cahaya Nur Ilahi.
 
Dengan cara metode ini Insya ALLAH, merupakan tanda tanda bahwa Insya ALLAH,  ALLAH  menghendaki agar kita dapat memahami isi Kandungan AL Quran maupun  dapat membaca Fenomena ALAM yang sedang terjadi pada Masa Pandemic Covid 10 ini, sesuai  Janji ALLAH dalam berbagai ayat Al Al Quran maupun  Tausyiah dan Pencerahan dari Para Ahli Ulama yang mempelajari Kitab Suci AL Quran termasuk Ustad Adi Hidayat yang dapat kita saksikan dan dengarkan di You Tube.

Alhamdulillah, Insya ALLAH jika kita benar-benar sungguh ingin  menggapai Ridho ALLAH,  akan  terasa  terjadi perubahan mendasar pada perilaku akhlak  kita,  dimana :

"Neuron Sel Otak" kita akan "dicharge" dengan  "Getaran Gelombang Nur Ilahi" begitu juga "Qolbu" kita akan bergetar jika mendengarkan Ayat Suci Nur Ilahi secara berulang-ulang  dari Kitab Suci AL Quran baik melalui You Tube, Applikasi Muslim Pro, maupun Digital AL Quran  

BUAH HASIL 

Buah Hasil yang kita dapat  rasakan pada Otak /Akal, kita  Insya Allah, sejalan dengan  Tausyiah dari Ustad Quraish Shihab, diatas, adalah   bahwa kita sebagai kaum Muslim yang beriman,  dapat  berpikir secara jernih bagaikan  "Bening Kristal" dan Qalbu kita menjadi "Lembut" sebagai Buah Hasil dari Ketaqwaan kita kepada Allah,  selama 1(satu) bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriyah di  Masa Pandemic Covid 19.

Jika kita hobby menulis, di Blog misalnya, maka kita akan   merasakan  "fenomena perubahan" dimana terasa mendapatkan "bahan Inspirasi / Ilham" dari ALLAH untuk dapat menulis lancar bagaikan "mengalirnya air di sungai yang jernih untuk memenuhi kebutuhan kita atas air jernih tersebut".
 
Kita rasakan Qalbu kita tenang dan Pikiran kita  jernih,  bagaikan Beningnya Kristal setelah kita dengan rahmat ALLAH dapat melaksanakan Ibadah Puasa kita selama 1 bulan.

Rasa "Kenikmatan Keimanan" di Qalbu serta kejernihan Berpikir di Otak kita akan kita rasakan sebagai Kaum Muslim yang beriman,   yang "Susah untuk dapat kita kemukakan dengan kata-kata lisan". 

Maka kita sangat mengharapkan kepada ALLAH agar ketenangan bathin serta kejernihan berpikir kita  jangan sampai ter-Kontiminasi dari segala macam "Hawa Nafsu", sebagaimana di Peringatkan oleh Rasul Muhammad S.A. W. setelah usai melaksanakan Perang Badar, kita akan menghadapi "Perang yang lebih Besar" berupa "Perang Melawan HAWA NAFSU" pada diri kita sendiri.

Di Era IT Informasi, yang GLOBAL dan Tanpa Batas Geographis, dimana kita dapat serba bisa menerobos di Era Akhir Zaman ini,  jangan sampai  "Keimanan kita Terjungkal lagi"  gara-gara kita "Tidak Bisa Menahan diri untuk "menjaga pandangan Mata dari hal yang tidak diridhoi oleh ALLAH.

Sebagaimana kita ketahui Iblis /Setan telah berhasil mempengaruhi Adam dan Hawa untuk mendekati Pahon yang terlarang dan memakan buah yang terlarang, dimana Iblis dan Setan telah dilaknat oleh ALLAH.

Namun Iblis/Setan yang menjadi musuh nyata kita, mendapatkan "Penangguhan dan kesempatan" oleh ALLAH untuk menggoda manusia hingga akhir zaman, untuk mengikuti Bujukan /Bisikan dari Setan untuk melanggar Perintah dan Larangan ALLAH. 

Begitu juga telinga jangan digunakan untuk mendengar hal-hal yang tidak di Ridhoi oleh ALLAH serta  mulut jangan digunakan menyalahi Fungsi Dasar yang dikehendaki ALLAH untuk melakukan Ibadah semata-mata kepada ALLAH, yaitu digunakan untuk mengucapkan segala hal yang Diridhoi oleh ALLAH.   

Menurut  Gus Baha, kita jangan mengikuti jejak Kaum Khawarij, dimana Nabi Muhammad sendiri dikatakan tidak adil sewaktu membagi Harta Rampasan perang kepada Kaum Kafir yang masuk Islam  yang lebih besar kepada Kaum Anshor. . 

Padahal Kaum Anshor keimanannya sudah kuat tertanam dalam Qalbu mereka, sehingga mereka lebih mementingkan untuk taat kepada ALLAH dan Rasul, daripada mendapatkan Harta Rampasan Perang.  
 
Adapun kaum Mualaf keimananya masih sedang diproses untuk menjadi kuat. 

Kaum Khawarij ini, rajin membaca Kitab Suci Al Quran, namun dengan mudahnya mereka mengkafirkan sesama muslim.    

Penulis sedang senang mendengarkan Tausyiah Gus Baha yang banyak ditemukan di You Tube, selain Tausyiah dari Ustad Adi Hidayat, Ustad Ustad Quraish Shihab, dalam Masa Pandemic Covid 19 ini.

Jakarta 8 Agustus  2020 di EDIT 10 Agustus 2020
DIMASA PANDEMIC COVID 19,  bulan ke 6 setelah Bulan Maret 2020
Penulis 
Agung Supomo Suleiman            .     
 

No comments:

Post a Comment

NIKMATNYA IMAN Headline Animator